Jokowi Soroti Jaringan ATM Belum Efisien di RI

Presiden Joko Widodo juga menyoroti hambatan proses sekuritisasi yang membutuhkan waktu lama.

oleh Septian DenyVina A Muliana diperbarui 31 Agu 2017, 15:22 WIB
Presiden Joko Widodo

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin efisiensi jaringan anjungan tunai mandiri (ATM). Hal ini mengingat banyaknya jaringan ATM.

Jokowi menyampaikan hal itu saat acara pencatatan produk sekuritisasi PT Jasa Marga Tbk (JSMR) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (31/8/2017).

Jokowi mencontohkan, perusahaan telekomunikasi melepas menaranya. Perusahaan telekomunikasi menyerahkan pengelolaan menara kepada pengelola menara.

"Pemilik dan pengelola tower akan terjadi spesialisasi di situ. Daripada masing-masing perusahaan membuka tower sendiri-sendiri. Jaringan mesin ATM harusnya seperti itu. Dua tahun lalu saya perintahkan. Dari pemakaian ATM bersama ada efisiensi Rp 30 triliun," jelas Jokowi.

Jokowi menuturkan, di negara maju, pengelolaan ATM juga dilepas agar bisa efisiensi. Jokowi menilai, bank di Indonesia seharusnya mengarah ke sana sehingga makin efisien.

"Jadi lebih baik ATM mereka lepas, jadi bank bisa fokus pada perbankan. Semakin fokus kita semakin cepat berinovasi," ujar Jokowi.

Selain menyoroti efisiensi ATM, Jokowi juga menyebutkan kendala sekuritisasi. Hal ini mengingat proses produk sekuritisasi PT Jasa Marga Tbk yang diberi nama KIK EBA Mandiri JSMR01-Surat Berharga Pendapatan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) memakan waktu sembilan bulan. Salah satu menghambat yaitu sistem perpajakan.

"Masih ada kendala hambat sekuritisasi. Pajak. Sistem perpajakan belum sepenuhnya baik dalam mendukung instrumen sekuritisasi. Hukum juga seperti itu. Sekuritisasi menggunakan bisnis trust. Wadah untuk tampung aset yang dilepas ke pasar modal. Bisnis trust law pakai hukum Inggris, sementara kita Dutch Law memang ini yang harus diperbaiki," kata Jokowi.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:


Penerbitan Produk Sekuritisasi Jasa Marga

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri pencatatan produk sekuritisasi dengan nama KIK EBA Mandiri JSMR01-Surat Berharga Pendapatan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis 31 Agustus 2017.

Penerbitan produk sekuritisasi ini rangka meraih pendanaan untuk pembangunan tol oleh PT Jasa Marga Tbk. Produk ini diharapkan mendapatkan apresiasi yang sangat positif dari pubiik, terlihat dari tingkat permintaan mencapai Rp 5,1 triliun atau setara dengan 2,7 kali dari totai niiai penerbitan. Adapun hal ini juga mencerminkan minat yang tinggi dari para investor terhadap produk sekuritisasi ini.

Pada produk sekuritisasi dimaksud, Jasa Marga selaku originator transaksi juga akan bertindak sebagai Collection Manager, yang bertugas mengumpuikan pendapatan tol Jagorawi yang disekuritisasikan dan mendistribusikannya ke KIK EBA Mandiri JSMRO1.

Kemudian KIK EBA Mandiri JSMR01 akan mendistribusikan imbai hasil dan pokok investasi kepada para Pemegang Unit Penyertaan (investor).

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya