Liputan6.com, Bengkulu - Sapi kurban dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk masyarakat Bengkulu pada Idul Adha 1438 Hijirah lebih kecil dibandingkan tahun 2015 dan 2016 lalu. Dalam dua tahun terakhir, bobot sapi kurban Jokowi beratnya di atas satu ton, namun tahun ini hanya seberat 800 kilogram.
Pengurus Masjid Raya Baitul Izzah, Zainawi Yazid mengatakan, saat ini, bobot sapi dengan berat di atas satu ton sangat sulit dicari di Bengkulu. Jika dalam dua tahun terakhir sapi dipasok dari Kabupaten Mukomuko, tahun ini, sapi dari Presiden Jokowi didatangkan dari Kabupaten Seluma.
"Mungkin tahun depan kita siapkan yang lebih besar," ucap Zainawi di Bengkulu, Kamis, 31 Agustus 2017.
Baca Juga
Advertisement
Sapi kurban Jokowi ini rencananya akan dipotong setelah salat Idul Adha di Masjid Raya Baitul Izzah, Padang Harapan, Kota Bengkulu, usai serah terima secara resmi oleh Pelaksana Harian Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, kepada pengurus Masjid Raya.
Sesuai jadwal, panitia memulai pemotongan pada pukul 08.00 WIB, dipimpin langsung imam besar Masjid Raya Baitul Izzah, KH Rusli M Daud.
Panitia bersama petugas Sekretariat Negara dan tim dokter dari DInas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu sudah memeriksa fisik dan kesehatan sapi kurban Jokowi tersebut dan dinyatakan sehat serta layak potong.
Sebelum disembelih, sapi tersebut dititipkan di kandang peternak binaan Dinas Peternakan Kota Bengkulu.
Adapun pada tahun lalu, terjadi peristiwa ustaz Fuad yang pingsan usai memotong sapi seberat 1,2 ton selama 4 menit 18 detik. Zainawi berharap kejadian tersebut tidak terjadi lagi pada tahun ini.
Selain dibutuhkan kondisi fisik yang prima, ustaz yang melakukan pemotongan juga diharapkan untuk mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum memotong sapi kurban.
"Kami berdoa, mudah mudahan tahun ini lancar dan aman aman saja," kata Zainawi Yazid.