Liputan6.com, Jakarta - Untuk membentuk timnas Indonesia U-22 yang tampil di SEA Games 2017, PSSI memang memberlakukan regulasi yang radikal, khususnya terkait pemain U-22, di Liga 1 2017. Kini, regulasi itu tidak diberlakukan lagi hingga musim berakhir.
Selama paruh pertama Liga 1, semua klub diwajibkan memainkan tiga pemain U-23. Itu agar pelatih timnas Indonesia U-22, Luis Milla bisa melihat secara langsung kemampuan para pemain yang bisa dibawanya ke SEA Games 2017.
Baca Juga
Advertisement
Meski sempat menuai pro dan kontra, semua klub mengikuti aturan tersebut. Hasilnya, Milla pun tak kesulitan memilih pemain yang sesuai kriterianya. Kini, SEA Games 2017 telah berakhir dengan pencapaian timnas Indonesia U-22 meraih medali perunggu.
Sejatinya, regulasi terkait penggunakan pemain U-23 sudah ditangguhkan sejak 3 Juli-30 Agustus 2017. Kini, peraturan tersebut sudah resmi ditiadakan lewat surat bernomor 2312/UDN/12393/VII-2017 yang ditujukan kepada Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru.
Artinya, setiap klub kini boleh memainkan pemain di atas usia U-23 dalam pertandingan. Sebagai gantinya, jumlah pergantian pemain dipangkas menjadi tiga kali dari sebelumnya lima kali.
Meski begitu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha memastikan bahwa dihapusnya regulasi tersebut tak akan membuat karier pemain muda meredup. "Sepanjang si pemain mampu menunjukkan potensi dan kapasitasnya, tentu pelatih tak akan ragu untuk menurunkan pemain terbaiknya," tegas Tisha.
"Ya, kita harapkan pemain muda punya semangat dan motivasi yang kuat agar bisa tampil. Klub pun pasti memikirkan regenerasi pemainnya," Tisha menambahkan.
Terlebih, saat ini PSSI juga sudah menggenjot pembinaan usia muda. Di antaranya adalah digulirnya kompetisi U-15 dan U-17 dari tingkat daerah. Selain itu, PSSI juga sudah menjalankan Liga 1 U-19.