Liputan6.com, Mekah - Hari ini, jemaah haji dari seluruh dunia akan melaksanakan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina atau Armina, dengan diawali wukuf di Padang Arafah.
Dari 221 ribu total jemaah Indonesia, tidak semua bisa melaksanakan puncak ibadah haji karena sakit dan meninggal dunia. Untuk jemaah yang sakit, petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) akan mensafariwukufkan dengan menggunakan mobil ambulans.
Advertisement
"Safari wukuf 103, badal karena sakit parah 135 jemaah," kata Kapuskes Haji Kementerian Kesehatan Eka Jusuf Singka di Mekah, Kamis (31/8/2017).
Sedangkan untuk jemaah yang meninggal dunia, petugas PPIH akan membadalkan hajinya.
"Badal wafat 146 orang ya," ucap Eka.
Nantinya, usai dilakukan badal haji, PPIH Arab Saudi akan menerbitkan sertifikat untuk kemudian diserahkan ke keluarga jemaah haji yang wafat atau sakit parah, sehingga harus dibadalhajikan.
Sekitar 3 juta jemaah calon haji dari seluruh dunia hari ini mengawali wukuf di Padang Arafah, selanjutnya akan melaksanakan mabit di Muzdalifah lalu melempar jumrah di Mina.
Saksikan video menarik berikut ini:
Petugas Hasil Seleksi
Sebelumnya dikabarkan, sebagian jemaah haji Indonesia masih ada yang dirawat, baik di Rumah Sakit Arab Saudi maupun di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Mekah.
Kepala Bidang Bimbingan Ibadah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Endang Jumali, menyampaikan, Panitia Penyelenggara Ibdah Haji (PPIH) Arab Saudi akan mensafariwukufkan.
"Jemaah yang tidak mampu melaksanakan wukuf berdasarkan hasil screening tim kesehatan, mereka akan didampingi oleh petugas yang sudah diseleksi. Para petugas ini umumnya dari petugas bimbingan ibadah di sektor," kata Endang di Mekah, Arab Saudi, Senin 28 Agustus 2017.
Ia menjelaskan, untuk kelanjutan proses ibadah mereka paska safari wukuf, Tim Pembimbingan Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) di sektor yang bersangkutan akan mengkoordinasikannya dengan keluarga jemaah.
Advertisement