Antisipasi Antraks, Djarot Kirim Petugas Pemantau Hewan Kurban

Petugas akan disebar di seluruh wilayah DKI Jakarta dan bekerja mulai hari ini hingga esok hari.

oleh Ika Defianti diperbarui 01 Sep 2017, 12:09 WIB
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Usai melaksanakan salat Idul Adha 1438 Hijiriah, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat melepas 187 petugas untuk mengecek kesehatan hewan kurban di Jakarta.

Djarot mengatakan, petugas tersebut berasal dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta.

"Pelepasan ini kita lakukan setiap tahun, untuk mengecek kesehatan hewan kurban baik yang akan disembelih maupun sudah disembelih," ucap Djarot di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (1/9/2017).

Menurut dia, petugas akan disebar di seluruh wilayah DKI Jakarta dan bekerja mulai hari ini hingga esok hari. Sebab, masih terdapat beberapa wilayah yang melakukan penyembelihan hewan kurban hingga Sabtu, 2 September 2017.

"Ini kita sebar sampai Kepulauan Seribu. Ini secara simbolis yang bertugas di Jakarta Pusat, ada juga yang di Jakarta Utara dan PDHI, yang lain sudah di masing-masing wilayah," ujar dia.

Mantan Wali Kota Blitar tersebut menyatakan hingga saat ini belum terdapat temuan virus antraks pada hewan kurban di wilayah Ibu Kota.

"Yang harus kita antisipasi jangan sampai ada antraks itu aja. Tapi selama ini enggak apa-apa, masih bebas antraks," jelas Djarot.


Ciri-Ciri Hewan Kurban Sehat

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Dany Suhadi menyosialisasikan dan memperkenalkan ciri-ciri ternak yang sehat untuk dijadikan kurban pada Idul Adha 1438 Hijriah.

"Ciri-ciri hewan kurban yang sehat seperti sapi dapat dilihat dari fisik sapi, yakni tidak cacat, satu gigi telah berganti menandakan umur lebih dari dua tahun, dan tidak memiliki penyakit kulit," jelasnya di Kupang, Selasa (29/8/2017), dilansir Antara.

"Secara kasat mata, kondisi fisik hewan yang sehat di antaranya lincah, bulu tidak kusam, mulut hewan tidak berlendir dan kotoran normal, tidak cacat dan tidak memiliki penyakit kulit," katanya.

Selain itu, dia menambahkan, ciri hewan yang kurang sehat di antaranya bermata merah, lemah tanpa ada tenaga, dan tidak lincah. Untuk memastikan ciri hewan kurban sehat atau tidak, dinas telah membentuk tim dan telah menerjunkan ke lapangan untuk memeriksa intensif.

"Melalui tim pemeriksa maupun panitia Perayaan Hari-hari Besar Agama Islam (PHBI) kita meminta masyarakat untuk mengenali ciri-ciri ternak yang sehat untuk dijadikan kurban, agar hewan yang akan disembelih benar-benar layak dan aman dikonsumsi," katanya.


Saksikan video di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya