Liputan6.com, Melbourne - Sebuah rumah duka di Australia ditimpa nasib sial. Tempat tersebut hancur lebur tak berbentuk.
Pelaku penghancuran bukan manusia pelaku kriminal, tapi seekor rusa liar.
Binatang tersebut masuk ke rumah duka dan berlari selama 20 menit dan menyebabkan kerusakan sangat fatal.
Menurut Managing Director tempat tersebut, James McLeod, rusa liar itu awalnya masuk setelah memecahkan kaca rumah duka.
"Lalu dia mengejar pegawai kami, kejadian ini berlangsung di Melbourne," kata McLeod seperti dikutip dari BBC, Jumat (1/9/2017).
Baca Juga
Advertisement
Setelah itu, keganasan rusa belum berhenti. Binatang tersebut menghancurkan seluruh furnitur dan dinding.
Melihat keadaan semakin kacau, petugas rumah duka memutuskan mengunci ruangan di mana rusa berada. Kepolisian serta petugas taman nasional dipanggil untuk menangkap hewan tersebut.
"Petugas alam liar sudah merelokasi binatang yang terkena luka tersebut," kata seorang polisi.
Kerusakan Besar
McLeod menyebut, ia masih tak percaya rumah duka tempatnya bekerja diporak-porandakan seekor hewan. Untuk mengendalikan binatang itu bahkan dibutuhkan enam ranger dari taman nasional.
"Yang buat saya tak percaya, dia menghancurkan ini semua dalam 20 menit," sebut dua.
"Fasilitas, karpet, dinding, dan semua furnitur akan kami segera ganti," papar dia.
Menurut kantor berita AAP, kerugian akibat rusa ngamuk tersebut mencapai US$ 80 ribu. Untungnya, tidak ada korban jiwa atau tewas.
"Tak ditemukan korban luka (dan tewas)," ucap kepolisian Melbourne.
Gajah Hancurkan Rumah
Amukan hewan liar juga pernah terjadi di India. Seekor gajah liar mengamuk di sebuah desa di India barat pada Rabu 10 Februari 2016 serta menghancurkan rumah-rumah .
Butuh beberapa kali tembakan senjata pembius untuk menghentikan gajah mengamuk tersebut. Kerumunan orang berkumpul menonton aksi itu dari balkon dan atap rumah.
Gajah itu kabarnya berjalan dari Hutan Baikunthapur, menyeberang jalan dari sebuah sungai kecil sebelum memasuki Kota Siliguri di Bengal Barat. Aksinya menghancurkan sesuatu yang dilintasi olehnya tertangkap kamera di desa terdekat, Ektiasal.
"Gajah masuk dari kawasan hutan di dekatnya. Ia menghancurkan banyak rumah dan orang-orang yang takut tak berdaya untuk melakukan apa pun," kata warga, Milan Saha seperti dikutip dari Daily Mail.
Petugas kehutanan setempat, Basab Rai mengatakan gajah betina itu sebenarnya adalah makhluk penyendiri. Ia kemungkinan mencari makanan ketika tersasar ke kota.
"Si gajah tak menyerang setiap orang yang dilaluinya, ia terlihat takut saat didekati. Setelah beberapa jam, gajah tak dapat menemukan jalan pulang ke hutan," tutur Baab Rai.
Pihak berwenang akhirnya tiga menembak gajah kali dengan senapan pembius, lalu menggunakan derek untuk mengangkatnya ke dalam truk setelah kondisinya tenang.
Si gajah malang kemudian dibawa ke sebuah taman khusus yang dikelola Departemen Kehutanan. Kabarnya, sekitar 100 rumah warga yang dilewatinya rusak.
"Setelah efek penenang mereda, pemerintah berencana untuk mengembalikan gajah ke hutan,"" kata Rai.
Advertisement