750 Tiang Semprotan Air Dinginkan Suhu Jemaah Haji di Mekah

Proyek yang berkontribusi untuk mengurangi suhu tinggi bagi para jemaah haji di zona Jamarat dan Mina dipasang.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 01 Sep 2017, 18:19 WIB
Semprotan air pendingin suhu di Mekah. (Screen Grab)

Liputan6.com, Mina - Otoritas Pembangunan Daerah Mekah menerapkan sebuah proyek baru untuk mendinginkan atmosfer di zona Jamarat. Langkah itu merupakan bagian dari fase pertama yang diluncurkan pada musim haji tahun ini.

Seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (1/9/2017), proyek tersebut mencakup seluruh wilayah alun-alun barat zona Jamarat serta rute pulang dari Jamarat ke Mina.

Hal itu sesuai dengan arahan penasihat Raja Salman, Pangeran Khalid al-Faisal, gubernur wilayah Mekah dan chairman of the Hajj Central Committee. Proyek tersebut hadir dalam kerangka beberapa proyek yang diawasi oleh Otoritas dan Deputy Vice Chairman of the Board, Pangeran Abdullah Bin Bandar.

Proyek ini berkontribusi untuk mengurangi suhu tinggi yang dirasakan jemaah haji, dan menurunkan tingkat kesulitan bagi mereka yang melintas di zona Jamarat termasuk rute untuk kembali ke Mina. Terutama karena cuaca panas di sana mencapai 42 derajat Celcius.

Proyek pendinginan itu mencakup area lebih dari 10.000 meter, dengan 750 tiang air semprot yang dipasok melalui dua stasiun utama.

Jumlah air dingin yang disemprotkan adalah 235 m3 per jam. Tiang semprot bekerja terus menerus sepanjang masa haji di daerah Mina dan Jamarat.

Berikut ini videonya:


Payung Lipat

Selain semprotan air, upaya lain untuk memberikan rasa nyaman untuk jemaah haji juga dilakukan dengan pemasangan payung lipat terbesar di dunia. Unit tersebut akan dipasang di halaman dan atap Grand Mosque, Masjid Agung di Mekah atau Masjidil Haram.

Rencananya akan dilakukan pada tahun depan, 2018.

"Pemasangan itu dilakukan untuk melindungi jemaah dari sengatan matahari dan panas," kata komandan pasukan keamanan haji seperti dikutip dari Arab News pada 24 Agustus 2017.

Payung yang akan dipasang di Masjidil Haram Mekah itu berukuran 53x53 meter. Cakupan tersebut menjadikannya yang terbesar di dunia.

Komandan pasukan yang bertanggung jawab atas keamanan di masjid tersebut, Mayor Jenderal Mohammed Al-Ahmadi, mengatakan bahwa suhu di masjid cukup rendah karena dipasangi mesin pendingin udara (AC). Selain itu, pihaknya juga akan memberikan kenyamanan bagi jemaah di halaman dan atap.

Orang-orang Saudi sebelumnya telah memasang payung serupa, meski berukuran lebih kecil. Payung lipat yang mereka kerjakan dipasang di dalam Masjid Nabi di Madinah.

Saksikan juga video berikut:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya