Liputan6.com, Jakarta Tak jarang para ibu baru kebingungan saat melihat si kecil ngeces atau keluarnya air liur dari mulut bayi. Meski hal ini normal, tapi ada kalanya kondisi ini diwaspadai oleh para ibu.
Advertisement
Dokter Nadia Octavia dari Klikdokter.com, menjelaskan keluarnya air liur bayi merupakan hal yang normal dan biasanya terjadi pada usia tiga bulan, ketika kelenjar liur mulai teraktivasi. Pada usia ini, bayi mulai belajar mengunyah dengan memasukkan tangan ke dalam mulut dan merangsang produksi air liur.
Meskipun demikian, bayi belum belajar dan belum bisa menelan air liurnya dan beberapa kondisi berikut ini menyebabkan si kecil ngences dikutip dari Klikdokter.com, Jumat (1/9/2017).
1. Tumbuh gigi
Pertumbuhan gigi pada bayi seringkali menyebabkan bayi keluar air liur berlebih. Bayi pun menjadi lebih rewel, susah makan dan sulit tertidur pulas.
Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan gigi yang seringkali disertai rasa nyeri. Anda bisa memberikan mainan khusus gigi (teething ring) yang sebelumnya diletakkan di lemari es selama satu jam.
Berikan pada bayi dan biarkan ia mengunyahnya untuk mengurangi rasa nyeri. Atau, Anda juga bisa mengusap lembut gusinya (tentu sebelumya Anda perlu mencuci tangan) untuk mengurangi nyeri sementara pada bayi.
2. Radang tenggorokan
Ngeces pada bayi Anda bisa jadi disebabkan oleh adanya radang tenggorokan. Ketika bayi mengalami radang tenggorokan, bayi akan malas menelan karena nyeri. Oleh karena itu air liur seringkali banyak keluar dari mulut.
Jika bayi Anda sudah berusia lebih dari enam tahun, Anda bisa memberikan air putih atau sari buah untuk menjaga tenggorokannya agar tidak kering. Memberikan ASI atau susu juga bisa membuat radang tenggorokan lebih nyaman.
3. Gangguan saraf
Adanya gangguan saraf seperti cerebral palsy dapat memberikan gejala ngeces berlebih pada bayi. Cerebral palsy merupakan kelainan saraf yang disebabkan oleh adanya kerusakan di otak. Pada penderita penyakit ini, dapat terjadi gangguan fungsi otot mengunyah.
Kondisi ini menyebabkan pengeluaran air liur yang berlebih pada bayi atau disebut dengan hipersalivasi (sialorrhea).
4. Gangguan mental
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di jurnal Pediatric and Child Health, sepuluh persen anak dengan gangguan mental mengeluarkan air liur berlebih. Penyebabnya adalah keterlambatan perkembangan mengunyah, proses pengunyahan dan menelan yang tidak efektif dan penutupan bibir yang tidak sempurna.
Meski ngeces pada bayi seringkali merupakan hal yang normal, Anda juga perlu waspada jika bayi ngeces berlebihan. Terlebih jika ngeces disertai dengan sulit bicara dan bernafas. dr Nadia menyarankan untuk membawa bayi ke dokter bila mengalami gejala tersebut.
Advertisement