Menyelamatkan Diri, Puluhan Ribu Etnis Rohingnya Melarikan Diri dari Myanmar

Jumlah etnis Rohingya yang tewas kian bertambah, 29 orang di antaranya dituduh sebagai teroris.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 02 Sep 2017, 07:41 WIB

Liputan6.com, Rakhine - Puluhan ribu etnis Rohingya yang terdiri dari para pemuda, hingga Jumat, 1 Agustus 2017, tampak menandu orangtua untuk melarikan diri menuju Bangladesh, bersama sejumlah etnis Rohingya lainnya, termasuk anak-anak dan balita.

Seperti ditayangkan Fokus Pagi Indosiar, Sabtu (2/9/2017), bahkan mereka terpaksa melintasi persawahan berlumpur dengan kondisi mengenaskan, akibat penjaga perbatasan melarangnya masuk ke Bangladesh.

Mereka berupaya menyelamatkan diri dari tindakan kekerasan yang terjadi di negara bagian Rakhine, Myanmar, yang mewaskan hampir 400 orang, menyusul serangan terhadap pasukan keamanan oleh gerilyawan dari etnis minoritas Rohingya.

Bahkan jumlah yang tewas kian bertambah, 29 orang di antaranya dituduh sebagai teroris.

Sementara itu, advokat untuk Rohingya menyatakan minoritas Muslim di Myanmar menjadi korban pembunuhan pasukan keamanan setempat.

Hingga kini diperkirakan 1 juta orang etnis Rohingya masih tinggal di negara bagian Rakhine Utara. Mereka menghadapi penganiayaan berat, menyusul adanya penolakan pemerintah setempat untuk mengakui mereka sebagai minoritas etnis asli yang sah.

Pemerintah Myanmar membiarkan etnis ini tanpa kewarganegaraan dan hak-hak dasar warga negara.

Sebelumnya Muslim Rohingya dan etnis Rakhine Buddha terlibat konflik yang berakibat kerusuhan berdarah di 2012 lalu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya