Buruh Tani Berhelm Tewas Saat Hendak Memanen Jagung

Tulang kepala buruh tani yang hendak memanen jagung itu pecah dan tulang lehernya patah.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 03 Sep 2017, 22:05 WIB
Tulang kepala buruh tani yang hendak memanen jagung itu pecah dan tulang lehernya patah. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Probolinggo - Seorang buruh tani tewas tersambar kereta api saat hendak memanen jagung di Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu pagi, 2 September 2017.

M. Maskur (38), warga Desa Bulu Jaran Lor, Kecamatan Tegal Siwalan, Kabupaten Probolinggo, tewas tersambar kereta api Probowangi Jurusan Surabaya-Banyuwangi. Korban tersambar kereta api saat menyeberang dengan mengendarai motor bebek bernomor polisi L 3109 SJ di perlintasan tanpa palang pintu di desa itu.

Akibatnya, korban langsung tewas di tempat setelah terpental sejauh 10 meter dari tempat kejadian. Benturan yang sangat keras itu menyebabkan tulang kepala korban pecah dan tulang leher patah.

Mulyadi, saksi sekaligus teman korban mengatakan, kereta api yang melintas dari arah barat itu sudah membunyikan sirenenya. Namun, korban diduga tak mendengar peringatan tersebut karena tertutup helm.

"Saya dari Desa Banyuanyar juga mau memanen jagung di Desa Banjarsari, kebetulan berpapasan di Banjarsari tempat tertabrak kereta itu. Dia tidak mendengar bunyi klakson kereta itu karena tertutup helm hingga tertabrak dan terpental kira-kira 10 meter," kata Mulyadi.

AKP Wahyudi, Kapolsek Sumberasih membenarkan kecelakaan yang dialami buruh tani itu terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. Ia menduga korban tidak menoleh kanan kiri saat hendak melintas di perlintasan tanpa palang pintu Desa Banjarsari itu hingga tersambar kereta.

"Kini korban sudah dievakuasi ke kamar mayat RSUD Dr Mohamad Saleh, untuk diautopsi," kata Kapolsek.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya