Liputan6.com, Tokyo - Ada yang berbeda di stasiun Kami-Shirataki di pedalaman Hokkaido, Jepang. Stasiun tersebut hanya digunakan untuk satu orang siswi SMA.
Hal tersebut menjadi viral dan perbincangan di dunia maya setelah media China CCTV memposting kisah tersebut dalam akun facebooknya.
Kisah mengenai stasiun Kami-Shirataki menjadi pembicaraan hangat di Jepang dalam beberapa waktu belakangan. Cerita tersebut semakin populer ketika CCTV membagikannya di halaman facebook.
Dalam postingannya, Perusahaan Japan Railway sebenarnya telah berencana menutup stasiun Kami-Shirataki karena sepi peminat. Penutupan telah direncanakan 3 tahun lalu.
Namun, mereka berubah pikiran setelah mengetahui ada seorang penumpang yang masih setia menggunakan stasiun itu untuk pergi sekolah.
Akhirnya, otoritas stasiun memutuskan terus membuka tempat pemberhentian kereta sampai sang anak lulus pada 26 Maret 2017.
"Setiap hari hanya ada dua kereta yang singgah di stasiun Kami-Shirataki, jadwalnya unik, tergangtung kapan gadis itu pergi dan kembali dari sekolah," tulis postingan media CCTV seperti dikutip dari Strait Times.
Baca Juga
Advertisement
Sikap Japan Railway untuk membuka stasiun sampai gadis itu lulus mendapat banjir pujian dari warganet.
Kisah dari CCTV ternyata tidak sepenuhnya romantis dan indah seperti yang dibayangkan.
Laporan dari media Taiwan Apple Daily, menguak fakta mengejutkan terkait cerita ini.
Sang gadis pada tahun ketiganya, ternyata tidak setiap hari naik kereta dari Stasiun Kami-Shirataki.
Dia di tahun terakhirnya, naik kereta dari Stasiun Kyu-Shirataki bersama 10 temannya.
Untuk waktu pulang bahkan lebih parah. Gadis itu, punya opsi pilihan kereta yang waktu tempuuhnya sama.
Di samping itu, Apple Daily mendapat informasi bahwa Japan Railways akan menutup stasiun itu bersama tiga stasiun lainnya yang sudah jarang digunakan.