Selain PSG, UEFA Juga Awasi City soal Transfer

City dan PSG belanja pemain besar-besaran musim panas ini.

oleh Raden Arya Prasetya diperbarui 03 Sep 2017, 11:45 WIB
Bernardo Silva menjadi salah satu pemain terbaru City musim ini. ( Reuters / Carl Recine)

Liputan6.com, Manchester - Liga sepak bola professional Spanyol (LFP) atau yang dikenal dengan La Liga meminta UEFA membuka penyelidikan terhadap Manchester City dan Paris Saint Germain (PSG) atas kemungkinan pelanggaran financial fair play (FFP). Hal ini tidak terlepas dari aktivitas kedua klub dalam bursa transfer pemain.

Berita ini muncul dari jurnalis Rafa Fernandez dari media asal Spanyol, Onda Cero. Fernandez menyebut bahwa fokus dari keluhan tersebut mengenai uang yang dikeluarkan dan sumber dari pendanaan tersebut.

La Liga meminta UEFA berkonsentrasi pada pendapatan yang diduga mendapat dukungan dari negara-negara tertentu. Merujuk kepada Uni Emirat Arab (City) dan Qatar (PSG).

Hukuman yang mungkin terjadi, jika salah satu klub dinyatakan bersalah, adalah dikeluarkan dari kompetisi Eropa. Keduanya juga sempat mendapat sanksi pada tahun 2014.

UEFA secara terbuka telah mengumumkan penyelidikan terhadap kegiatan transfer PSG baru-baru ini. Setelah mereka merekrut Kylian Mbappe dari AS Monaco dengan opsi untuk membeli. Banyak orang melihat hal tersebut sebagai cara menghindari FFP.

Namun, penting untuk dicatat bahwa UEFA tidak mengatakan apa pun tentang City. Saat ini, tidak ada bukti kuat bahwa klub Liga Primer Inggris itu sedang diselidiki.

PSG mendapat perhatian khusus dari badan sepak bola Eropa itu, karena mereka memecahkan rekor dunia untuk Neymar dari Barcelona dengan harga 198 juta pound sterling. Ditambah kewajiban membayar Mbappe 165 juta pound sterling tahun 2018 mendatang.

Raksasa Ligue 1 itu juga akan membayar Neymar, 515 ribu pound sterling per pekan selama lima tahun kontrak. Dengan begitu, total pengeluaran PSG untuk Neymar menjadi 500 juta pound sterling.

Padahal, aturan FFP mengharuskan klub untuk memiliki keuntungan atau setidaknya impas selama periode tiga tahun. Sementara pada musim panas ini, penjualan pemain PSG hanya 50 juta pound sterling.

“Penyidikan akan fokus pada kepatuhan klub dengan persyaratan impas. Terutama mengingat aktivitas transfer terakhir,” demikian bunyi salah satu pernyataan UEFA seperti dikutip dari Sky Sports.

Saksikan video menarik berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya