Liputan6.com, Washington, DC - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan telah mengambil alih kembali tiga gedung diplomatik yang dikosongkan Rusia. Hal itu dilakukan atas permintaan pemerintah AS.
Melalui sebuah surat elektronik, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri mengatakan, ketiga gedung berikut dengan sejumlah pejabat Rusia telah diperiksa. Ia menampik terjadi pengambilalihan secara paksa sebagaimana diklaim dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.
Kremlin menuduh Washington telah melakukan intimidasi. Tidak hanya itu, mereka juga mengklaim bahwa beberapa petugas FBI mengancam akan merobohkan pintu salah satu fasilitas tersebut. Demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia pada Minggu (3/9/2017)
Surat elektronik dari Departemen Luar Negeri AS mengatakan, pemeriksaan dimaksudkan untuk "mengamankan dan melindungi fasilitas tersebut dan memastikan bahwa pemerintah Rusia telah mengosongkan gedung-gedung itu".
Pernyataan itu dikirim kepada wartawan tanpa menyebut nama pengirimnya.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan telah memanggil Anthony Godfrey, seorang wakil kepala di Kedutaan Besar Amerika di Moskow.
Pemanggilan tersebut bertujuan untuk melayangkan protes atas "pemeriksaan ilegal" yang direncanakan terhadap sebuah gedung diplomat Rusia di Washington.
Baca Juga
Advertisement
Rusia menyebut pemeriksaan itu sebagai "tindakan agresif yang belum pernah terjadi sebelumnya".
Tidak hanya itu, mereka juga mengatakan bahwa pihak berwenang AS bisa saja menggunakan pemeriksaan itu sebagai kesempatan untuk memasang "compromised-items" -- tanpa merinci lebih jauh -- di kompleks diplomatik Rusia tersebut.
Perintah AS untuk menutup tiga fasilitas diplomatik milik Rusia ini merupakan respons atas tuntutan Moskow agar Washington mengurangi staf diplomatiknya di Rusia.
Saksikan video menarik berikut: