Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) menggelar prosesi penyembelihan hewan kurban dalam rangka perayaan Hari Raya Idul Adha. Prosesi penyembelihan hewan kurban berlangsung di kantor DPP PKS, Jalan TB. Simatupang Nomor 82, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Dalam acara bertema 'Berkurban Menyatukan Umat' ini, PKS berkurban 10 ribu ekor sapi dan 60 ribu ekor kambing di seluruh Indonesia. Sementara hewan kurban yang disembelih di kantor DPP PKS berjumlah 9 ekor sapi dan 41 ekor kambing.
Advertisement
"Ini adalah acara rutin DPP PKS setiap tahun menyelenggarakan program nasional untuk mengumpulkan dan membagikan hewan kurban," tutur Wakil Ketua Dewan Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid, Minggu (3/9/2017).
"Hari ini di DPP diselenggarakan pemotongan hewan kurban untuk dibagikan kepada warga Jakarta," imbuhnya.
Menurutnya, gelaran kurban ini menunjukkan partai politik tidak hanya mengurusi hal-hal yang berkaitan politik saja seperti pemilu, pilkada, dan semacamnya. Namun, partai politik juga melakukan hal yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat.
"Partai politik harus berpikir juga tentang bersama dengan rakyat, dengan umat, mengokohkan kebersamaan antar warga bangsa," lanjut Hidayat.
Salah satu hal yang mendekatkan partai politik dengan masyarakat, menurut dia, melalui berkurban, bagi yang muslim.
"Satu di antaranya, pengamalan agama dengan mengumpulkan hewan kurban, menyembelihnya, dan membagi kepada warga. Partai politik, dalam hal ini partai politik Islam, berkewajiban mendekatkan diri dengan masyarakat supaya ada pendidikan demokrasi yang lebih baik," ujarnya.
Dalam proses penyembelihan hewan kurban tersebut hadir pula diantaranya Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al-Jufri; Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid; Sekretaris Jenderal PKS, Mustafa Kamal, dan politikus PKS, Nasir Djamil.
Saksikan Video Menarik Di Bawah Ini:
Tidak hanya Parpol
Tidak hanya partai politik. Anggota Polri yang tengah bertugas di luar negeri pun turut berkurban di tempa berdinas. Hal ini juga dirasakan Iptu (Inspekstur Satu) Bhayu Wijatmoko, salah satu anggota Polri yang mendapatkan kepercayaan menjalankan tugas kemanusiaan yang tergabung dalam misi UNMISS (United Nation Mission in Republic of South Sudan) di Malakal, Sudan Selatan.
Bhayu mengatakan, bertugas di wilayah yang dilanda konflik merupakan hal biasa baginya. Namun, merayakan Idul Adha dengan rakyat Sudan Selatan tahun ini sangat berkesan.
Sebab, Bhayu yang memulai karier di satuan Brigade Mobile SatBrimob Polda DIY sejak 1997, jauh dari keluarga dan hidup prihatin. Tapi, ia bersama anggota IPO (Individual Police Officer) Polri lainnya mengumpulkan uang untuk berkurban bagi rakyat Sudan Selatan.
"Enam anggota Polri dan seorang polisi dari Turki sepakat membeli 8 ekor sapi untuk disumbangkan kepada kaum muslim di Sudan Selatan yang hidup di tenda-tenda pengungsian," ujar Bhayu dalam pesan yang dikirim ke Liputan6.com, Sabtu 2 September 2017.
Menurut Bhayu, kaum muslim yang hidup di pengungsian oleh PBB dikenal sebagai role model karena kebersahajaan, keramahan, dan kejujurannya. Walaupun mereka sebagai kaum minoritas, namun mereka selalu diterima dan dijadikan pemimpin oleh masyarakat di pengungsian.
"Dan apabila mereka diberi kepercayaan, mereka akan membawa amanah tersebut sampai benar-benar terselesaikan dan tidak akan menyelewengkan sedikit pun kepercayaan yang sudah diamanahkan," ujar dia.
Advertisement