Pernikahan Raisa-Hamish Daud Bakal Langgeng Bila....

Sama-sama memiliki karir cemerlang dan sibuk di dunia hiburan, ini saran psikolog agar pernikahan Raisa-Hamish Daud terus langgeng

oleh Benedikta Desideria diperbarui 03 Sep 2017, 18:00 WIB
Hamish Daud dan Raisa saat melangsungkan akad nikah dengan Hamish Daud. Daud. Pernikahan Raisa dan Hamish Daud akan tercatat di KUA Tanah Abang, Jakarta Pusat. (Facebook/Bridestory Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta Sama-sama memiliki karir cemerlang di dunia hiburan dengan jadwal padat merupakan berkah sekaligus tantangan dalam pernikahan Raisa-Hamish Daud. Saat Raisa sibuk dengan jadwal panggung, Hamish mungkin sedang melakukan traveling di kota berbeda.

Agar hubungan pernikahan Raisa-Hamish Daud serta pasangan sibuk lainnya tetap langgeng, psikolog klinis dewasa TigaGenerasi, Anna Dauhan, mengingatkan agar pasangan perlu memastikan beberapa hal dalam hubungan.

"Memastikan quality time untuk berdua ada, mengingat keduanya memiliki karier masing-masing," kata Anna saat dihubungi Health-Liputan6.com pada Minggu (3/9/2017).

Rasa-rasanya hal ini bakal ada dalam pernikahan mereka. Saat masih pacaran saja, Hamish rela terbang ke Surabaya demi makan siang bersama wanita yang akrab disapa Yaya ini. Hal tersebut diungkapkannya dalam konferensi pers usai salam-salaman dengan keluarga dan sahabat dekat.

Pasangan Raisa Andriana dan Hamish Daud Wyllie memberi keterangan pers di Ayana MidPlaza, Jakarta, Minggu (3/9). Setelah menikah Raisa dan Hamish mengungkapkan kebahagiannya kepada wartawan dengan menggelar jumpa pers . (Liputan6.com/Herman Zakharia)

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 


Jadi suami atau istri sekaligus sahabat yang baik

Sesudah menikah banyak hal-hal baru yang mungkin membuat kaget. Lalu, ada pula tanggung jawab baru. Walau, begitu jangan lupa untuk bersenang-senang sesudah menikah.

"Memastikan bahwa pernikahan bukan hanya kewajiban, tetapi juga untuk berbagi kesenangan dan kebersamaan. Jadi, bersenang-senang bersama jangan dilupakan setelah menikah," saran Anna.

Satu lagi, psikolog lulusan Universitas Indonesia ini menyarankan agar tak hanya menjadi suami atau istri, tapi juga sahabat. "Hubungan akan lebih langgeng kalau bukan hanya menjadi suami atau istri yang baik, tapi juga sahabat yang baik," tuturnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya