Liputan6.com, Jakarta - Setelah kemeriahan SEA Games 2017 berakhir, semua mata pecinta sepak bola Asia Tenggara akan memperhatikan Piala AFF U-18. PSSI mengirimkan 23 pemain terbaik di Timnas Indonesia U-19 untuk mengikuti ajang tahunan ini.
Piala AFF U-18 2017 diyakini akan memunculkan banyak pemain muda berbakat. Seperti pada saat Timnas Indonesia U-19 juara 2013 lalu, nama Evan Dimas langsung melejit sebagai gelandang kreator serangan Timnas Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Timnas Indonesia U-19 kali ini dibentuk lewat proses seleksi 3 ribu pemain dari 28 Asosiasi Provinsi PSSI (Asprov). Pelatih Indra Sjafri bahkan sempat memanggil 14 pemain yang tinggal di luar negeri seperti Brown bersaudara, Jack dan George.
Menarik untuk dilihat bagaimana para Garuda Muda jadi tulang punggung baru timnas. Jika 2013 lalu Skuat Garuda bergantung pada Evan Dimas, kini Timnas U-19 punya sejumlah pemain yang patut dinantikan kiprahnya.
Di posisi penyerang ada Egy Maulana Vikri, pencetak gol terbanyak Piala Soeratin 2016 lalu. Sementara Rachmat Irianto akan mengisi pos libero, sama seperti ayahnya, Bejo Sugiantoro ketika membela timnas era 90-an.
Patut dinantikan pula wonderkid Timnas U-22 Saddil Ramdani yang baru pulang dari SEA Games 2017. Winger Persela Lamongan tersebut dipanggil untuk Timnas U-19 setelah meraih medali perunggu di SEA Games.
Rachmat Irianto
Pemain yang akrab disapa Rian ini baru debut bersama Persebaya Surabaya pada 6 Juli 2017 lalu melawan Persatu Tuban. Rian tak kunjung mendapat kesempatan debut lantaran sering absen untuk pemusatan latihan (TC) jangka panjang bersama Timnas.
Dia memiliki ketenangan dan kemampuan membaca permainan lawan. Sebagai bek tengah, remaja 17 tahun tersebut juga berani melakukan duel.
Rian patut bersyukur pada sang ayah, mantan pemain Timnas Indonesia, Bejo Sugiantoro karena memintanya berganti posisi dari striker menjadi stopper. Sebab dia kini dipercaya mengawal lini belakang timnas dan didapuk menjadi kapten di Piala AFF nanti.
Advertisement
Saddil Ramdani
Winger Persela Lamongan tersebut merupakan pemain binaan ASIFA, sekolah sepak bola milik mantan pelatih Timnas U-23 Aji Santoso. Saddil digadang-gadang jadi penerus Maldini Pali lantaran posisinya sama sebagai pemain sayap.
Pemain 18 tahun tersebut mampu ditempatkan di dua posisi yang berbeda. Jika di Timnas U-22 Luis Milla memasangnya sebagai winger kanan, di Persela, ia lebih sering dimainkan di sektor serangan kiri.
Penggemar sepak bola di Indonesia tentu ingat pada gol indah dari jarak jauh yang dicetak Saddil di SEA Games 2017. Pada laga melawan Filipina, 17 Agustus lalu, banyak netizen menyamakan gol pemain kidal ini seperti pemain Real Madrid, Marco Asensio.
Egy Maulana
Egy sudah mulai dikenal sejak dia membawa Indonesia juara di festival sepak bola internasional Gothia Cup 2016. Di tahun yang sama, dia juga membawa Persab Brebes U-17 menjuarai Piala Soeratin lewat koleksi 22 golnya.
Penampilan remaja asal Medan tersebut juga sempat dipuji pelatih Espanyol B David Gallego saat melakukan tur musim panas Juli lalu ke Jakarta. Egy dinilai punya gaya permainan seperti Lionel Messi.
Gallego memperhatikan bahwa Egy mampu membawa bola melewati beberapa pemain dan sering bergerak vertikal masuk ke dalam kotak. Selain mampu bermain di sayap, sang pemain bisa ditempatkan sebagai second striker.
Advertisement