Kosta Rika Buka Kantor Kedutaan Besar di Jakarta

Menlu Kosta Rika, Manuel González Sanz, berkunjung ke Indonesia. Salah satu agendanya adalah membuka Kedubes Kosta Rika di Jakarta.

oleh Citra Dewi diperbarui 03 Sep 2017, 19:48 WIB
Menteri Luar Negeri Kosta Rika, Manuel González Sanz, dan Menlu Indonesia, Retno Marsudi, saat melakukan pertemuan bilateral di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri (3/9/2017). (Liputan6.com/Citra Dewi)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menerima kunjungan Menlu Kosta Rika, Manuel González Sanz. Dalam pertemuan itu, keduanya membahas sejumlah hal, termasuk dibukanya kedutaan besar negara tersebut di Jakarta.

"Tentunya pembukaan Kedutaan Besar Kosta Rika di Jakarta ini akan memfasilitasi peningkatan kerja sama Indonesia dengan Kosta Rika di berbagai bidang dan semakin menegaskan reputasi Jakarta sebagai diplomatic capital of ASEAN," ujar Menlu Retno di Gedung Pancasila, Kemenlu, Minggu (3/9/2017).

Dalam kesempatan itu, Menlu Sanz mengucapkan rasa terima kasihnya terhadap pemerintah dan masyarakat Indonesia atas dibukanya Kedutaan Besar Kosta Rika di Jakarta.

"Saya merasa sangat terhormat dan senang dapat berada di sini, dalam rangka membuka Kedutaan Besar Kosta Rika di negara yang indah ini," ujar Sanz kepada awak media, seusai melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Retno.

Sanz menambahkan, dibukanya Kedubes Kosta Rika di Jakarta bertepatan dengan peringatan 32 tahun hubungan kedua negara.

Menurut Sanz, rencana pembukaan kedubes itu sudah ada sejak 2015, pada saat Retno berkunjung ke San Jose, ibu kota Kosta Rika. Ia juga sangat senang bahwa negaranya "hadir secara fisik" di Jakarta.

Kedutaan Besar Kosta Rika di Jakarta, menjadi perwakilan diplomatik ke-104 dan merupakan perwakilan ke-12 negara Amerika Latin di Indonesia.

Dalam pertemuan bilateral tersebut, Indonesia juga menyampaikan pengharagaan yang tinggi atas dukungan Kosta Rika terhadap pencalonan Indonesia di DK PPBB 2019-2020.


5 Hal yang Dibahas dalam Pertemuan Bilateral RI-Kosta Rika

Selain membahas soal pembukaan Kedutaan Besar Kosta Rika di Jakarta, Menlu Retno dan Sanz membahas lima hal dalam pertemuan bilateral, yakni:

1. Perdagangan

Menlu Retno mengakui bahwa volume perdagangan antara Indonesia dan Kosta Rika masih belum begitu tinggi. Namun, adanya tren kenaikan yang sangat luar biasa, memicu kedua negara untuk terus meningkatkan perdagangan.

Kepada awak media, Menlu Retno mengatakan bahwa perdagangan kedua negara di tahun 2016 meningkat 97 persen dari perdagangan di tahun 2015. Itu adalah angka perdagangan tertinggi selama lima tahun terakhir antar kedua negara.

2. Pendidikan

Indonesia dan Kosta Rika juga menaruh perhatian dalam bidang pendidikan antar kedua negara. Hal itu ditunjukkan dengan melalukan peningkatan pertukaran pelajar.

Selain itu, Indonesia juga memberikan beasiswa kepada pemuda Kosta Rika. Setidaknya, saat ini sudah ada delapan pemuda Kosta rika yang menggunakan beasiswa tersebut.

3. Energi

Menlu Retno menyebut bahwa bidang energi menjadi hal yang sangat potensial untuk dijalin kerja samanya. Pasalnya, Kosta Rika sangat dikenal sebagai negara yang menggunakan energi terbarukan.

Sebanyak 99 persen energi di Kosta Rika menggunakan energi terbarukan, di antaranya menggunakan energi air dan panas bumi.

4. Pembangunan Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu hal yang terus dilakukan Kosta Rika, termasuk di dalamnya pengembangan jaringan kereta. Atas hal tersebut, Indonesia menawarkan produk PT INKA kepada Kosta Rika.

5. Manajemen Risiko Bencana

Menlu Retno menyebut bahwa Indonesia dan Kosta Rika menjadi negara yang sama-sama memiliki risiko yang banyak terhadapa bencana alam. Atas dasar itu, keduanya sepakat untuk meningkatkan kerja sama di dalam manajemen risiko bencana.

Indonesia juga mengundang wakil dari Kosta Rika dalam international workshop untuk manajemen risiko bencana yang akan dilakukan pada 2018.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya