Liputan6.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia Luis Milla ikut berduka atas tewasnya seorang suporter di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, pada Sabtu (2/9/2017). Suporter bernama Catur Yuliantono tersebut meninggal karena terkena petasan lontar yang dinyalakan dari tribun selatan Patriot.
Peristiwa tersebut terjadi beberapa menit usai laga Indonesia vs Fiji digelar. Sejumlah pemain timnas senior juga mengaku kaget mendengar kabar ini lantaran sepanjang pertandingan suporter Garuda memberikan dukungan dengan tertib.
Baca Juga
Advertisement
Jenazah Almarhum Catur telah dimakamkan pada Minggu (3/9) pagi tadi di TPU (Tempat Pemakaman Umum) Kober, Klender, Jakarta Timur. Dalam proses pemakaman tersebut, hadir Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria untuk memberikan penghormatan terakhir.
"Sangat sedih atas kabar fans yang kehilangan nyawanya kemarin. Semua dukungan saya untuk keluarganya #RIPCatur @pssi__fai," begitu yang ditulis Milla dalam akun Twitter-nya, pada Minggu (3/9) malam.
Kejadian hilangnya nyawa suporter sepak bola kali ini hanya berselang 42 hari sejak pengeroyokan yang dialami bobotoh Persib Bandung, Ricko Andrean Maulana. Ricko yang sempat mengalami koma selama lima hari akhirnya meninggal dunia pada 27 Juli 2017.
Dari pihak PSSI, mereka sangat mengecam pelaku yang dinilai ingin merusak sepak bola Indonesia. Padahal khusus laga Timnas Indonesia vs Fiji ini, PSSI sudah berusaha melakukan beberapa terobosan.
"Kami ingin memberitahukan bahwa kami melakukan pengontrolan pertandingan hari ini dengan sangat ketat. Official Garuda Merchandise, photo shoot, LED board ada untuk pertama kalinya. Semua yang dilakukan ini agar sepak bola kita lebih baju," kata Tisha.
"Kami juga memohon bantuannya kepada teman-teman media untuk mengecam pihak yang ingin merusak sepak bola kita," ucapnya.