Menlu Harap Rumah Sakit RI di Myanmar Meredam Ketegangan Rakhine

Menlu Retno Marsudi berharap pembangunan rumah sakit di Myanmar bisa membantu proses rekonsiliasi ketegangan di Rakhine.

oleh Tanti YulianingsihAndreas Gerry Tuwo diperbarui 04 Sep 2017, 11:19 WIB
Menlu Retno Marsudi di Myanmar. (Screen Grab)

Liputan6.com, Napyidaw - Menlu Retno Marsudi bersama Duta Besar RI untuk Yangon dan delegasi telah tiba di Naypyidaw, Myanmar pukul 09.00 waktu setempat. Rombongan tersebut akan melakukan serangkaian pertemuan dengan Panglima Angkatan Bersenjata, State Counsellor dan sejumlah menteri lain di sana.

Menlu juga membahas progres pembangunan Rumah Sakit Indonesia yang terletak di Myauk U, Rakhine State.

"Pembangunan tahap pertama Rumah Sakit Indonesia telah selesai dilakukan. Tahap pertama ini meliputi pengurukan tanah sehingga rumah sakit tersebut tidak rentan terhadap banjir serta pembangunan pagar," tutur Menlu Retno dalam keterangan yang diterima Liputan6.com Senin (4/9/2017).

Menurutnya, saat ini pembangunan Rumah Sakit Indonesia sudah memasuki tahap II, yaitu untuk ruang dokter dan perawat. Rencananya akan selesai dalam dua bulan.

Setelah itu, tahap III berupa pembangunan gedung utama rumah sakit akan dimulai. Bangunan Rumah Sakit tersebut menempati tanah sekitar 8000m2 dan luas bangunan lebih dari 1000m2.

Pelaksanaan pembangunan rumah sakit sepenuhnya dilakukan oleh kontraktor dan pekerja Myanmar, yang terdiri dari warga Rakhine dan umat Muslim. Diharapkan proses pembaruan melalui kegiatan ekonomi tersebut akan membantu proses rekonsiliasi ketegangan antarkomunal yang terdiri di Rakhine State.

Pembangunan Rumah Sakit Indonesia ini, menurut Menlu Retno Marsudi, sangat diharapkan oleh wilayah tersebut. Diharapkan dengan selesainya pembangunan rumah sakit tersebut, maka pelayanan kesehatan untuk semua masyarakat di Rakhine State akan dapat dilakukan dengan baik.

Saksikan videonya berikut ini:


Berawal di Napydaw

Menlu Retno terbang ke Myanmar untuk menemui perwakilan pemerintah di Myanmar pada Minggu sore.

"Menlu RI telah mendarat di Yangon hampir tengah malam pada Minggu 3 Agustus 2017. Dubes RI untuk Yangon, Ito Sumardi beserta dua pejabat tinggi Myanmar yaitu Deputy Direktur Jenderal Protokol, U Zaw Thomas O, serta Dirjen Strategic Study Kemlu Myanmar, Daw Khay Thi menjemput Menlu Retno," demikian informasi yang disampaikan pihak Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI yang diterima Liputan6.com, Senin pagi.

Pada Senin pukul 07.00, Menlu melanjutkan perjalanan ke ibu kota Myanmar, Naypyidaw, untuk melakukan pertemuan dengan State Counsellor, Daw Aung San Suu Kyi. Setelah itu dilanjutkan dengan pertemuan dengan beberapa menteri lain.

Ia juga akan bertemu dengan Commander in Chief of Defense Services, Senior General U Min Aung Hlaing, Menteri pada kantor Presiden, U Kyaw Tint Swe, dan Nasional Security Advisor, U Thaung Tun.

"Pertemuan akan dilakukan seharian... Sore hari, Menlu RI akan kembali ke Yangon," imbuh pihak Kemlu.

"5 September pagi, Menlu akan menuju ke Dhaka Bangladesh untuk melakukan pertemuan dengan Menlu Bangladesh guna membahas isu pengungsi."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya