Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah sepanjang sesi pertama perdagangan saham. Investor asing masih melakukan aksi jual menambah beban IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Senin (4/9/2017), IHSG turun 34,46 poin atau 0,59 persen ke level 5.829,59. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,71 persen ke posisi 970,40. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.
Ada sebanyak 192 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 118 saham menguat dan 101 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.861,60 dan terendah 5.824,95.
Baca Juga
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 152.019 kali dengan volume perdagangan 2,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 2,2 triliun. Tercatat aksi jual investor asing mencapai Rp 192,87 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.331.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan, kecuali sektor saham pertanian naik 0,30 persen. Sektor saham industri dasar melemah 1,37 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi merosot 0,97 persen dan sektor saham aneka industri tergelincir 0,87 persen.
Saham-saham yang cetak top gainers antara lain saham META melonjak 31,11 persen ke posisi Rp 177 per saham, saham CMPP naik 24,74 persen ke level Rp 474 per saham, dan saham PGLI mendaki 15,69 persen ke level Rp 177 per saham.
Sedangkan saham-saham catat top losers antara lain saham FIRE merosot 11,82 persen ke level Rp 1.455 per saham, saham JGLE merosot 11,30 persen ke level Rp 204 per saham, dan saham HDFA susut 10,50 persen ke level Rp 179 per saham.
Bursa saham Asia sebagian besar tertekan kecuali indeks saham Shanghai naik 0,34 persen. Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,45 persen ke level 27.825, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,70 persen ke level 2.341,14, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,97 persen ke posisi 19.501, dan indeks saham Singapura merosot 0,58 persen dan indeks saham Taiwan melemah 0,21 persen.
Pelemahan IHSG ini terjadi di tengah laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan deflasi Agustus 2017 tercatat 0,07 persen.
Adapun inflasi tahun kalender sebesar 2,53 persen, dan inflasi tahun ke tahun mencapai 3,82 persen.
"Agustus ini deflasi 0,07 persen lebih rendah dibandingkan deflasi Agustus 2016, dan Agustus 2015 inflasi 0,39 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto, Senin 4 September 2017.
Ia mengatakan, penyumbang deflasi antara lain bahan makanan terjadi deflasi 0,67 persen dengan andil 0,14 persen. Kemudian transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,60 persen dengan andil deflasi 0,10 persen.
Ia menuturkan, dari 82 kota IHK, tercatat 47 kota alami deflasi, dan 35 kota alami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Ambon mencapai 2,08 persen. Sedangkan deflasi terendah di Samarinda sebesar 0,03 persen.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: