Kondisi Terkini Siswa SMP yang Minum Racun karena Hinaan Guru

Siswa SMP yang diduga menjadi korban bullying sang guru itu sebelumnya dirawat di RSUD Lewoleba, Kabupaten Lembata, NTT.

oleh Ola Keda diperbarui 04 Sep 2017, 19:30 WIB
Seorang siswa SMP di Kabupaten Lembata, NTT, dilarikan ke rumah sakit setelah mencoba bunuh diri dengan minum racun usai dihina guru. (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang - Siswa berinisial FK (16) yang nekat minum racun rumput akibat diduga di-bullying atau dihina gurunya pada Kamis, 31 Agustus 2017, akhirnya dirujuk ke RSUD Prof DR WZ Johannes, Kupang, Nusa Tenggara Timur. FK adalah siswa kelas 3 SMP Negeri 2 Satu Atap Waiwaru, Desa Todanara, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, NTT.

Korban tiba di RSUD Prof DR WZ Johannes, Kupang, pada Minggu, 3 September 2017. Korban dirawat di ruangan Kelimutu kelas 3. Sebenarnya, kondisi korban sudah membaik.

"Namun, untuk memastikan apakah racun sudah tidak ada dalam tubuhnya, FK harus dirujuk ke Kupang, karena peralatan di RSUD Lewoleba belum ada," ucap orangtua korban, Yosep Lango, kepada Liputan6.com, Senin (4/9/2017).

Dia pun meminta kepala sekolah untuk segera mencopot guru tersebut karena tidak layak menjadi seorang pendidik. Hanya saja, sejauh ini, belum diketahui motif sebenarnya guru tersebut menghina FK.

Namun, berdasarkan informasi yang beredar, guru tersebut diduga melampiaskan amarahnya kepada FK karena kakak korban berpacaran dengan anak dari guru tersebut.

Adapun berdasarkan informasi yang diperoleh dari orangtua korban, Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Lembata sudah mengambil data dan keterangan dari korban yang nekat minum racun diduga akibat tak tahan dihina itu di ruangan rawat RSUD Lewoleba.

KPAD berjanji akan mengawal kasus dugaan bullying atau perisakan ini sekaligus mendampingi semua proses penyembuhan secara fisik dan psikis terhadap korban.

Saksikan video menarik di bawah ini:


Percobaan Bunuh Diri

Seorang siswa SMP di Kabupaten Lembata, NTT, dilarikan ke rumah sakit setelah mencoba bunuh diri dengan minum racun usai dihina guru. (Liputan6.com/Ola Keda)

Kasus dugaan bullying atau perisakan nyaris membuat nyawa FK, siswa SMP Negeri 2 Satu Atap Waiwaru, Desa Todanara, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, NTT. FK sempat dilarikan ke rumah sakit setelah melakukan percobaan bunuh diri dengan minum racun.

FK nekat menenggak cairan racun rumput karena merasa malu dihina oleh gurunya berinisial BB selama pelajaran Bahasa Indonesia berlangsung.

"Sudah dua kali dia menghina saya. Pertama waktu saya bawa handphone ke sekolah. Kejadian ini dilakukan juga di depan kelas, di hadapan teman-teman," ucap FK kepada Liputan6.com, Sabtu, 2 September 2017.

Puncaknya pada 31 Agustus 2017, guru Bahasa Indonesia tersebut kembali merisak atau menghina. Sasarannya tetap pada FK. Sang guru mengeluarkan kalimat hinaan yang  membuat siswa kelas III SMP Satap Waiwaru tersebut merasa malu.

"Dia bilang saya punya rumah seperti kandang babi. Lalu, saya keturunan atau anak dari orangtua tidak jelas," tutur korban.

Tak hanya itu, sang guru juga menghina makanan yang dikonsumsi muridnya tersebut. "Makanan saya seperti makanan babi. Dia hina saya di depan murid lainnya dalam kelas. Selama pelajaran Bahasa Indonesia berlangsung," FK membeberkan.

Bahkan, saat pelajaran Bahasa Indonesia, guru itu bukan menjelaskan tentang materi pelajaran, melainkan terus menghina FK. Akibatnya, saat jam pelajaran usai, FK langsung kembali ke rumah dan nekat menenggak racun.

Terkait kasus perisakan yang berujung siswa nekat minum racun, Kepala Sekolah SMPN 2 Satap Waiwaru, Bernadus Atawadan mengatakan, guru tersebut berstatus honorer. Dia pun pernah menegur guru itu karena kerap berperilaku kasar terhadap siswa.

"Yang bersangkutan pernah saya tegur, tetapi tidak diindahkan. Buktinya, salah satu siswa dirawat rumah sakit karena ulah dia," Barnabas memungkasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya