Polisi: Serangan Bom Molotov di Kedubes Myanmar Kejahatan Serius

Dia juga menyebut peristiwa pelemparan bom molotov di kedutaan besar tersebut sebagai bentuk penyerangan terhadap sebuah negara.

oleh Rezki Apriliya Iskandar diperbarui 04 Sep 2017, 19:08 WIB
Ilustrasi.

Liputan6.com, Jakarta - Pihak kepolisian masih menyelidiki kasus pelemparan bom molotov di Gedung Kedutaan Besar Myanmar pada Minggu dini hari, 3 September 2017. Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, saat ini kepolisian masih menyelidiki CCTV dan enam saksi.

"Masih penyelidikan. Ada enam saksi diperiksa kemudian ini masih terus digali informasi yang terkait. Tapi harus dicatat bahwa itu kejahatan serius," ujar Kombes Martinus di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (4/9/2017).

Dia juga menyebut bahwa peristiwa pelemparan bom molotov di kedutaan besar tersebut sebagai kejahatan serius karena merupakan bentuk penyerangan terhadap sebuah negara.

"Ini bisa dikategorikan kejahatan serius karena apabila ada aksi-aksi di kedutaan besar, kedutaan besar itu adalah negara yang secara faktanya di wilayah kita. Ruang-ruang daerah kedubes itu adalah sebuah negara," ucap Martinus.

"Sehingga ini sama dengan terjadinya penyerangan terhadap sebuah negara. Harus dipahami bahwa ini kejahatan serius. Kita akan lakukan upaya penyelidikan dan menangkap pelaku. Ini serius," pungkas Martinus.

Sebelumnya, orang tidak dikenal melemparkan bom molotov ke Gedung Kedubes Myanmar, Jalan Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu dini hari. Kepolisian pun menyelidiki kaitan motif pelemparan bom molotov tersebut dengan tragedi kemanusiaan terhadap etnis Rohingya di Myanmar.

"Tentunya itu pasti menjadi bahan analisa kepolisian, apakah ada kaitannya dengan kasus Rohingya di sana," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu, 3 September 2017.


Saksikan video menarik berikut ini: 

 


Pengamanan Kedubes Myanmar

 

Argo mengatakan, hal yang juga penting adalah menjaga situasi kondusif di sekitar Kedutaan Besar Myanmar. Tidak menuntut kemungkinan pelemparan bom molotov tersebut berbuntut panjang.

"Yang terpenting, untuk menambah kekuatan di sana, pasukan, dan kita tetap melaksanakan kegiatan intelijen di sana," ujar Argo.

Argo menegaskan, kepolisian sudah menyelidiki lokasi kejadian pelemparan di teras belakang Gedung Kedutaan Besar Myanmar dan menelusuri keberadaan bukti lain di lapangan.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya