Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia bergerak melemah pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Ketegangan di Semenanjung Korea membuat investor berhati-hati dalam bertransaksi.
Mengutip CNBC, Selasa (5/9/2017), Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,15 persen di awal perdagangan. Indeks Kospi Korea Selatan mampu menguat tipis 0,1 persen setelah pada sesi perdagangan sebelumnya ditutup turun lebih dari 1 persen.
Indeks S&P/ASX 200 Australia juga melemah 0,58 persen didorong oleh sektor energi dan utilitas. Saham dari bank-bank besar juga mengalami tekanan yang cukup dalam yang membuat sektor keuangan terjatuh 0,62 persen.
Baca Juga
Advertisement
Ketegangan di Semenanjung Korea tetap menjadi fokus pelaku pasar pada perdagangan hari ini. Korea Utara pada akhir pekan lalu menguji bom hidrogen pada akhir pekan lalu.
Usai uji coba tersebut, Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) pun bereaksi. Korea Selatan langsung menggelang latihan militer. Presiden AS Donald Trump pun juga langsung melakukan pembicaraan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in melalui telepon.
Dalam pembicaraan tersebut tema yang diperbincangkan antara lain rencana pembelian berbagai senjata produksi AS oleh Korea Selatan dengan nilai hingga miliaran dolar AS.
Pada Senin kemarin, Korea Selatan juga mengumumkan bahwa Korea Utara berencana kembali meluncurkan rudal balistik antar benua. Korea Selatan pun bersiap-siap untuk meluncurkan sistem anti rudal.
Tonton Video Menarik Berikut Ini:
Perdagangan kemarin
Pada perdagangan kemarin, bursa Asia juga tertekan seiring pelaku pasar mengalihkan aset investasi lebih aman usai Korea Utara melancarkan uji coba bom. Faktor itu juga mendorong, harga emas, yen dan imbal hasil surat berharga menguat.
Penurunan bursa saham terbesar dialami bursa saham Korea Selatan. Sementara itu, bursa saham Jepang dan Australia juga tertekan.
Di pasar uang, yen dan swiss franc catatkan penguatan terbesar di antara mata uang utama lainnya usai Korea Utara menyatakan sukses melakukan uji coba bom.