Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan, Direktur Penyidikan (Dirdik) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Brigjen Aris Budiman merupakan sosok yang cukup dikenalnya secara pribadi, khususnya soal prinsip dan etos kerjanya.
"(Aris Budiman) sebagai sosok yang sangat low profile, jujur, pekerja keras, cerdas. Karena akademiknya dia doktor UI," tutur Tito di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (5/9/2017).
Advertisement
Tito menyebut, Aris Budiman memiliki personal yang loyal, baik kepada atasan, bawahan, dan setiap anggota tim yang turut bekerja sama dengannya dalam berbagai tugas.
"Selama 29 tahun bekerja bersama-sama dengan atasannya, termasuk dengan saya dalam satu tim, penanganan kasus bom. Selama ini bisa cair, sangat bergaul," jelas dia.
Menurut mantan Kapolda Metro Jaya itu, setiap kebijakan dan keputusan yang diambil Aris Budiman, dapat dipastikan berdasarkan pertimbangan matang, termasuk saat hadir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Hak Angket KPK di Gedung DPR RI.
"Dengan dia datang ke Pansus bahwa dia melihat sesuatu, dia berani tanpa ada izin dari pimpinan KPK, maupun dari Kapolri," Tito menandaskan.
Saksikan video menarik di bawah ini:
Periksa 3 Saksi
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, sejauh ini polisi baru memeriksa tiga saksi. Dalam penanganan perkara ini, polisi juga melibatkan dua mantan penyidik KPK. Keduanya dihadirkan untuk diperiksa sebagai saksi.
"Sampai saat ini ada tiga orang saksi ya. Selain Pak Aris, ada dua orang lagi, yaitu ada mantan penyidik di KPK," ujar Martinus di Gedung Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Senin, 4 September 2017.
Namun, Martinus enggan membeberkan identitas mantan penyidik KPK yang telah dimintai keterangan. Dia juga enggan membeberkan mengenai keterangan apa saja yang disampaikan mantan penyidik lembaga antirasuah itu.
Advertisement