Warga Bisa Pantau Harga Bahan Pokok Pakai Android

Aplikasi berbasis android ini mampu membantu pemerintah Batang dalam menjaga harga komoditas agar tetap stabil.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 06 Sep 2017, 05:02 WIB
Ilustrasi bahan makanan di Batang

Liputan6.com, Batang - Warga Kabupaten Batang, Jawa Tengah yang ingin memantau harga komoditas bahan pokok di pasar-pasar tradisional kini tak perlu repot berkeliling pasar. Melalui panduan aplikasi bernama informasi komoditas harga di pasar tradisional yang bisa dilihat menggunakan Android.

Di dalam aplikasi itu, masyarakat dapat melihat harga komoditas bahan pokok di tiga pasar di Kabupaten Batang.

"Sistem informasi komoditas ini dapat diketahui melalui harga-harga minimal di seluruh tiga minimal tiga pasar tradisonal di Kabupaten Batang seperti, Pasar Batang, Limpung dan Pasar Bandar," ucap Wihaji usai peresmian aplikasi harga komoditas bahan pokok di Pasar Tradisional di aula kantor bupati setempat, Senin, 4 September 2017.

Ia menyebut, jika aplikasi ini sangat membantu pemerintah dalam mengendalikan harga komoditas di pasar. Pemerintah dapat segera melakukan operasi pasar begitu terlihat harga komoditas menunjukkan kenaikan yang tidak wajar.

"Dengan mengetahui harga-harga komoditas, maka kalau ada gejolak harga bisa dikendalikan oleh tim pengendalian inflasi daerah untuk melakukan operasi pasar. Melalui sistem ini kita bisa mengontrol karena informasi data tersebut didapat per hari," Wihaji menambahkan.

Aplikasi sistem informasi itu, lanjut dia, juga bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai panduan berbelanja di pasar tradisional.

"Karena aplikasi ini bisa dilihat atau diunduh melalui HP android dan kami harapkan aplikasi ini dapat dimanfaatkan masyarakat umum untuk mengetahui harga kebutuhan pokok," ungkap dia.

Di dalam aplikasi itu, kata Wihaji, masyarakat juga bisa melaporkan kepada pemerintah ketika diketahui ada lonjakan harga yang tidak wajar.

"Agar kita tahu untuk melakukan tindakan agar tidak terjadai inflasi yang terlalu tinggi, karena harga memang terkadang berbeda antara pasar satu dengan pasar yang lain. Aplikasi ini juga ada harga pembanding dari pasar Kendal dan Pekalongan," kata dia.

Menurut Wihaji, sudah banyak yang dilakukan pemerintah Batang dalam berinovasi. Hal ini dilakukan dalam rangka mempercepat pembangunan.

“Kita akan membentuk tim percepatan pembangunan untuk mempercepat tiga leading sector yaitu perindustrian untuk meningkatkan perekonomian, sektor pariwisata, sektor kominfo yang berbasis teknologi aplikasi dalam rangka melayani masyarakat," jelas dia.

Warga Batang Kini Bisa Pantau Harga Bahan Pokok Pakai Android

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang, Isnanto mengatakan, Aplikasi Sistem Informasi Komoditas digagas oleh Endang Rahmawati Kasi Bimbingan Usaha dan Sarana Perdagangan Bidang Perdagangan.

Sistem ini, lanjut dia, merupakan suatu penggunaan informasi teknologi yang dapat menciptakan budaya efektif dan baik, serta berguna bagi pemerintah serta masyarakat umum.

"Sistem ini dapat dilihat di situs atau web disperindagkop.batangkab.go.id yang memperlihatkan ketersediaan komoditas di Kabupaten Batang tercukupi atau tidak karena dalam sisitem tersebut terbaca mengenai ketersediaan stok komoditas di hari itu juga surplus atau minus,” kata dia.

Sistem aplikasi ini, kata Isnanto, sangat bermanfaat bagi pemerintah Batang dalam menangani adanya gejala yang akan timbul disebabkan kekurangan stok komoditas, terutama kebutuhan pokok masyarakat seperti beras, gula, minyak goreng, terigu, telur, ayam ras, daging sapi, ikan segar, bawang merah, cabai, dan kedelai yang merupakan bahan pokok pembuatan tempe dan tahu.

"Apabila ada suatu komoditas yang kekurangan stok dalam mencukupi kebutuhan maka terbaca di dalam sehingga merupakan early warning/peringatan dini bagi pemerintah daerah untuk segera melakukan tindakan pencegahan adanya inflasi di sejumlah suatu komoditas yang mengalami kekurangan stok," kata Isnanto.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya