Liputan6.com, Jakarta Berada di tepi Gunung Kyaiktiyo, Golden Rock menjadi salah satu situs ziarah penting bagi penganut Buddha yang juga menjadi destinasi wisata. Batu granit besar yang dari kejauhan terlihat seperti ingin jatuh ini pada bagian atasnya dibangun pagoda. Konon, meski terlihat miring ke dasar jurang, batu ini tidak jatuh lantaran campur tangan rambut Buddha.
Legenda tentang sehelai rambut Buddha mengatakan, Sang Buddha dalam salah satu kunjungan memberikan sehelai rambutnya ke pertapa lokal yang dikenal dengan nama Taik Tha. Saat usia sang pertapa semakin tua, untaian rambut itu diberikan kepada sang Raja untuk diabadikan, tapi rambut itu terbang tertiup angin dan terselip di antara batu. Umur batu ini sendiri ditaksir telah mencapai usia 2.500 tahun, yang dihitung sejak Buddha Gautama masih ada.
Menurut informasi yang dikutip dari situs Kuriositas, Selasa (5/9/2017), Golden Rock diselimuti oleh mitos yang mengatakan, mereka yang mengunjungi tempat ini tiga kali dalam setahun akan mendapat berkah kekayaan dan kebaikan.
Selama ribuan tahun, Golden Rock menjadi situs ziarah Buddhis terkenal yang ada di negara bagian Mon, Myanmar. Batu ini berada pada ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut, dengan tinggi batu mencapai 7,6 meter serta diameter sekitar 15 meter. Di atas batu “ajaib” ini dibangun pagoda kecil dengan tinggi sekitar 7 meter.
Pada awalnya, banyak yang berpikir bahwa batu tersebut adalah formasi bebatuan yang terbentuk alami, yang entah bagaimana bisa melekat. Namun, pemeriksaan selanjutnya menunjukkan, kedua batu tersebut berbeda satu sama lain.
Advertisement
Simak juga video menarik berikut ini:
Tradisi
Para peziarah yang datang ke Pagoda Golden Rock masih melakukan penghormatan kepada sang Buddha dengan cara meninggalkan uang kertas di antara batu. Uang tersebut kemudian diambil oleh pengelola pagoda yang digunakan untuk biaya perawatan.
Puncak kunjungan wisata sendiri berlangsung pada November hingga Maret, dan selama kurun waktu itu, di sekitar Golden Rock bergema nyanyian kidung para peziarah.
Untuk mencapai situs Buddha ini, wisatawan bisa melalui Yangon untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kyaiktiyo. Meski hanya berjarak 11 kilometer, untuk mencapai puncak Kyaiktiyo dapat menghabiskan waktu hingga 45 menit. Trek yang masih rusak dan berkelok menjadi salah satu alasannya.
Advertisement