Bahaya, Tren Camilan Manis untuk Anak Terus Meningkat

Camilan manis dan lengket menyimpan bahaya pada gigi anak.

oleh Umi Septia diperbarui 05 Sep 2017, 18:30 WIB
Drg. Ratu Mirah Afifah, Leona Victoria,MND dalam briefing Bulan Kesehatan Gigi Nasional.

Liputan6.com, Jakarta Saat ini camilan yang berisiko menyebabkan gigi berlubang pada anak sedang menjadi tren. Untuk itu, dalam rangka menyambut Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2017, orangtua diimbau untuk memiliki pemahaman tentang peranan dalam memberikan camilan sehat dan bergizi seimbang.

Menurut Nielsen Global Snacking Survey yang dilakukan pada 2014, terdapat peningkatan konsumsi camilan di negara Asia Pasifik seperti Indonesia. Camilan yang banyak dipilih adalah cokelat, pastri, biskuit dan permen. Sayangnya, camilan manis dan lengket berisiko lebih besar memunculkan masalah gigi berlubang pada anak.

Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc, Division Head for Health & Wellbeing and Professional Institution Yayasan Unilever Indonesia mengajak orangtua khususnya ibu, untuk memerhatikan pemilihan camilan yang bernutrisi seimbang agar anak memiliki pertumbuhan gigi yang sehat.

"Tren camilan manis dan lengket memiliki bahaya besar. Dalam dua sampai tiga menit, derajat keasaman ph mulut akan menurun saat anak konsumsi makanan manis. Hal ini dapat melarutkan mineral gigi. Kalau keseringan, anak rentan terkena gigi berlubang," kata Drg. Mirah dalam acara Media Briefing Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) pada Senin (5/9/2017) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Selain itu, camilan yang tersedia saat ini kebanyakan lebih lembut dan mudah dicerna. Hal ini juga berdampak negatif pada anak.

"Camilan dengan tekstur lembut membuat otot mengunyah pada anak tidak terlatih padahal mengunyah penting untuk memproduksi air ludah yang berguna untuk menurunkan derajat keasaman dan mencegah gigi berlubang," lanjutnya.

Saksikan video menarik berikut:

 


Camilan Manis bisa Larutkan Mineral Gigi Anak, Seberapa Bahaya?

Menurut pakar gizi keluarga, Leona Victoria Djajadi, MND, camilan (snacking) sebenarnya memiliki manfaat penting bagi anak, salah satunya mengajarkan anak mengenal tanda lapar dan haus.

Selain itu, snacking yang tepat juga termasuk bagian dari diet gizi seimbang. Sayangnya, seringkali terjadi pemilihan camilan yang tidak tepat untuk anak.

Untuk itu, peranan penting ada pada orangtua agar bisa mengenalkan camilan yang tepat sejak kecil.

"Orangtua harus pintar memadupadankan makanan sehat sebagai camilan yang menarik agar disukai anak. Selain itu, buatlah camilan yang bervariasi setiap harinya agar anak tidak bosan," kata Leona.

Leona juga menjelaskan, camilan yang sehat hendaknya mengandung serat, protein, kalsium, namun harus rendah lemak dan tidak mengandung gula buatan. Misalnya, membuatkan smoothie dari buah-buahan dan dihias dengan buah segar atau membuat camilan dari kacang kedelai.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya