Liputan6.com, Jakarta - Ibunda tersangka pembunuhan pegawai BNN, Asiyah, prihatin dengan situasi yang dihadapi anaknya, AM. Namun, ia tetap meminta anaknya itu mempertanggungjawabkan apa yang dilakukannya.
"Semoga anak Emak bertanggung-jawab dengan apa yang diperbuat, karena enggak nurut orangtua itu akibatnya. Emak minta ini sesuai dengan hukum, nanti kan mungkin ada pertimbangan-pertimbangan," kata dia, Selasa, 5 September 2017.
Advertisement
AM diketahui membunuh istrinya sendiri, Indria Kameswari, yang merupakan pegawai BNN. Hubungan rumah tangga keduanya selama ini tidak harmonis.
Menurut Asiyah, AM kerap mendapat perlakuan kasar. Ia mengaku AM sering menceritakan kondisi itu pada ibunya.
Awalnya, saudara-saudara AM tidak percaya. Setelahnya, Asiyah pernah menyarankan anaknya untuk menceraikan Indria.
"Tapi tidak mau karena cintanya dia," ia berujar.
Asiyah menganggap kejadian ini sebagai ujian dari Tuhan. Terlebih, kesehatannya sendiri tengah menurun akibat kabar pembunuhan yang dilakukan anaknya.
Saksikan Video Menarik Di Bawah Ini:
Terkejut
Asiyah terkejut mendengar anaknya membunuh sang istri yang merupakan pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN). Dia pun ingin bertemu dengan sang putra.
"Tadinya mau ke sana mau ke Bogor. Tadi sudah sampai di Bogor, Emak barusan ini baru duduk. Pengen ketemu anak Emak, tapi belum boleh," ujar Aisyah saat ditemui di kediamannya di Warakas, Jakarta Utara, Selasa, 5 September 2017.
Dia sendiri sampai jatuh sakit setelah mendengar musibah yang menimpa keluarganya itu.
"Semoga saja Emak dikasih kesehatan bisa ketemu anak Emak. Mungkin ini ujian Emak yang terakhir ini," kata Aisyah.
Dia seharusnya masih menjalani rawat inap di rumah sakit. Perempuan paruh baya itu divonis dokter menderita jantung koroner. Namun, demi bertemu anaknya yang mengaku membunuh pegawai BNN, dia izin ke dokter untuk ke Bogor.
Advertisement