5 Mitos Menikahi Janda atau Duda

Ketika memulai hubungan dengan orang yang sudah berumah tangga sebelumnya (janda atau duda) tak jarang ada mitos menyelubungi status mereka.

oleh Yasmine diperbarui 06 Sep 2017, 15:00 WIB
Ketika memulai hubungan dengan orang yang sudah berumahtangga sebelumnya (janda atau duda) tak jarang ada mitos menyelubungi status mereka.

Liputan6.com, Jakarta Apa Anda saat ini sedang menjalin hubungan dengan duda atau janda? Adakah kerabat yang mencoba menghentikan hubungan Anda? Apa mereka memberikan pendapat jika janda dan duda bukanlah pilihan yang tepat?

Status janda atau duda cenderung disertai konotasi negatif di mata masyarakat Timur. Apalagi yang memicu status tersebut adalah perceraian. Anggapan ketidaksetiaan atau ketidakbecusan dalam mengayomi rumah tangga sering membuat mereka dianggap tidak sebaik orang yang belum pernah menikah sebelumnya.

Anggapan miring tentang status janda dan duda inilah yang kemudian membuat berbagai mitos bermunculan. Mitos-mitos ini cenderung negatif, dan jika dipercayai, akan membuat orang baru ragu untuk menjalin hubungan dengan janda atau duda. 

Dilansir dari Boldsky, Rabu (6/9/2017), berikut beberapa mitos yang banyak beredar sehubungan dengan janda dan duda. Kenali dan pastikan Anda mengetahui fakta di baliknya. 

1. Orang yang gagal

Orang yang bercerai bukan berarti mereka gagal dalam berumah tangga. Anda harus memandang dari prespektif yang berbeda.

Mereka adalah orang yang berani dalam megambil keputusan untuk menyelesaikan masalah yang berlarut-larut. Perceraian bukanlah kegagalan. Bisa jadi mereka belum mendapatkan pasagan yang tepat. Kini mereka menantikannya, pasangan hidup yang sesungguhnya.

2. Paket

Istilah ini sering kali keluar ketika Anda sedang berkencan dengan janda atau duda yang memiliki anak. Apa yang salah dengan kehadiran seorang anak? Anda tak perlu mundur, Anda dapat menganggap anaknya sebagai sahabat. Kecuali jika memang Anda tidak siap terlibat dan membesarkan anak yang bukan darah daging sendiri.

Jika ini keadaannya, pastikan Anda sudah menyampaikan hal ini pada pasangan dari awal. Jangan memberikan harapan atau membangun hubungan yang tidak siap Anda lanjutkan.


Belum Move On

Doc: Pixabay

3. Tak akan ragu untuk bercerai

Perceraian adalah sesuatu yang serius dan biasa diambil setelah pertimbangan matang.

Pastikan Anda tahu masalah yang dialami pasangan dalam pernikahan sebelumnya. Dengan ini, hubungan Anda berdua bisa belajar dari masalah masa lalu dan lebih kokoh.

4. Belum move on

Jangan pernah berpikir jika orang yang Anda kencani masih memingkirkan mantan pasangannya. Jika mereka mencintainya mereka tak akan bercerai.

5. Egois

Bercerai tak berarti egois atau memikirkan diri sendiri. Mereka melakukan ini karena tak menemukan kedamaian dalam rumah.

Selalu ada alasan di balik perceraian. Sebelum memutuskan perpisahan, tentu mereka telah memikirkannya matang-matang dan menyepakatinya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya