Egy Maulana Sudah Bersinar sejak 2012

Egy Maulana tampil gemilang saat timnas U-19 mengalahkan Myanmar di Piala AFF U-18.

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 06 Sep 2017, 15:25 WIB
Pemain Timnas Indonesia U-19, Egy Maulana Vikri, sudah bertemu dengan Indra Sjafri sejak lima tahun silam. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Liputan6.com, Yangon - Nama Egy Maulana Vikri menjulang di laga pertama timnas U-19 di ajang Piala AFF U-18 2017. Lawan tuan rumah Myanmar, dia jadi penentu kemenangan 2-1 Indonesia lewat dua golnya.

Di laga itu, sejak babak pertama, Egy sebenarnya selalu merepotkan lini pertahanan Myanmar. Namun, upayanya untuk menciptakan peluang selalu berhasil digagalkan.

Egy pun tampil lebih baik pada babak kedua dan mencetak dua gol berkat positioning yang tepat saat gol pertama pada menit ke-72, dan akurasi tembakan yang baik dari sudut sempit ketika mencetak gol kedua pada masa injury time.

Namun, Egy Maulana sebenarnya bukan nama baru untuk pemain kategori umur. Namanya sudah bersinar sejak 2012 lalu, saat masih berusia 12 tahun. Tepatnya saat dia pertama kali bertemu dengan pelatih Indra Sjafri.

Saat itu, Indra Sjafri tengah berburu pemain dengan cara 'blusukan' ke seluruh wilayah di Indonesia sebelum membawa Timnas Indonesia U-19 generasi Evan Dimas menjadi juara Piala AFF U-18 2013. Pelatih yang saat itu baru saja membawa tim asuhannya menjuarai HKFA International Youth Football Invitation Tournament di Hong Kong bertemu dengan Egy dalam Festival FIFA Grassroot di Medan pada 2012.

Pada akhir Desember 2016 silam, Indra Sjafri sempat mengunggah foto bersama Egy kecil ke dalam akun Twitter pribadinya. Indra menuliskan, "Saat pertama kali menemukan potensi Egy Maulana Vikri (12 tahun) saat Festival FIFA Grassroot Tahun 2012 di Medan."

Itulah rekam jejak yang masih tersisa dari keberhasilan seorang Indra Sjafri menemukan talenta muda di Indonesia bagian barat dan kini memolesnya hingga menjadi salah satu bagian penting dalam Timnas Indonesia U-19.


Juara Gotia Cup

Namun, Egy memang berkembang dengan sangat baik dalam permainan sepak bolanya. Pemain yang kini sudah berusia 17 tahun itu membawa Indonesia menjadi juara Gothia Cup 2015 di Swedia untuk kelompok U-15.

Sebelum itu, ia dipercaya menjadi kapten Timnas Indonesia U-16 asuhan Fachri Husaini. Di tim besutan Fachri, Egy mengikuti TC hampir satu tahun. Namun, ia gagal membela Timnas U-16 di Piala AFF U-16 2015 karena FIFA menjatuhkan sanksi untuk Indonesia.

Egy lalu fokus bersekolah dan memperkuat Diklat Ragunan selama absen pada ajang internasional bersama timnas. Walau begitu, Egy terus menempa diri. Kerja keras itu pun terbayar. Indra Sjafri memanggilnya mengikuti seleksi Timnas Indonesia U-19 pada awal 2017 dan tak pernah melepasnya selain untuk memperkuat Timnas Indonesia U-22 asuhan Luis Milla ketika melakukan pemusatan latihan di Bali.

Salah satu bukti kualitas Egy sebelum Piala AFF U-18 2017 ini adalah prestasi individu yang diraihnya di Turnamen Toulon 2017 di Prancis. Egy Maulana mendapatkan penghargaan Jouer Revelation Trophee, yaitu sebuah penghargaan untuk pemain yang sangat berpengaruh kepada timnya, penghargaan yang pernah disabet oleh sederet bintang dunia seperti Zinedine Zidane dan Cristiano Ronaldo.

Egy Maulana Vikry meraih penghargaan Jouer Revelation Trophee di Turnamen Toulon 2017. (Dok PSSI)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya