10 Hal yang Bisa Lenyapkan Manusia dari Bumi Menurut Peraih Nobel

Sebanyak 50 penerima Penghargaan Nobel menyebut 10 hal yang dapat melenyapkan manusia dari Bumi. Apa saja?

oleh Citra Dewi diperbarui 06 Sep 2017, 20:00 WIB
Penampakan Bumi dilihat dari angkasa luar (apod.nasa.gov)

Liputan6.com, Stockholm - Beberapa orang dengan tingkat kecerdasan di atas rata-rata, menyimpulkan hal-hal yang menurut mereka dapat melenyapkan manusia dari Bumi.

Hal tersebut terungkap melalui survei Times Higher Education. Melalui survei tersebut, sebanyak 50 pemenang Penghargaan Nobel mengemukakan 10 prediksi paling umum yang dapat memusnahkan manusia.

Mereka berasal dari sejumlah bidang yang berbeda, yakni kimia, fisika, fisiologi, kedokteran, dan ekonomi.

Berdasarkan survei Times Higher Education yang dikutip dari Independet, Rabu (6/9/2017), berikut 10 ancaman yang dapat melenyapkan manusia berdasarkan prediksi 50 pemenang Nobel.

1. Kelebihan Populasi atau Kerusakan Lingkungan

Potret sampah plastik di lautan (AFP)

Sebanyak 34 persen dari 50 pemenang Nobel, menyebut bahwa kelebihan populasi atau kerusakan lingkungan merupakan ancaman terbesar.

"Perubahan iklim (dan menyediakan) makanan yang cukup dan air bersih untuk populasi yang kian bertambah...adalah masalah serius yang sedang dihadapi umat manusia," demikian menurut pernyataan seorang penerima Nobel.

"Ilmu pengetahuan dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini dan juga mengedukasi masyarakat untuk membentuk kemauan politik untuk memecahkan masalah ini."

 

2. Perang Nuklir

Di mana tempat paling aman untuk bersembunyi bila bom nuklir meledak akibat perang?

 

Dunia kian dibuat khawatir dengan gencarnya uji coba rudal dan nuklir yang dilakukan Korea Utara. Meningkatnya ketegangan antara Korut dan masyarakat internasional disebut-sebut dapat memicu pecahnya perang nuklir yang mengancam umat manusia.

 

3. Penyakit Menular yang Resisten terhadap Obat

Jangan Gunakan Antibiotik Sembarangan, Ini Alasannya

 

Sebanyak delapan persen dari 50 penerima Nobel mengatakan, penyakit menular yang resisten terhadap obat menjadi ancaman terbesar ketiga terhadap umat manusia.

Menurut World Health Organisation (WHO), resistensi terhadap antibiotik adalah ancaman terbesar terhadap kesehatan global, keamanan pangan, dan pembangunan.

Pemimpin Bodoh

4. Egois dan Ketidakjujuran

Ilustrasi Korupsi

 

Berada di posisi yang sama dengan resisten terhadap obat, egois dan ketidakjujuran merupakan ancaman bagi seluruh umat manusia.

Sejumlah penerima Nobel mengatakan, mereka takut bahwa manusia akan kehilangan perspektif humanisnya saat memasuki dunia internet beserta bermacam godaannya.

 

5. Pemimpin yang Bodoh

Adolf Hitler ketika memberikan hormat ala Nazi (AP)

Enam persen dari 50 pemenang nobel, atau sebanyak tiga orang, mengatakan bahwa pemimpin yang bodoh menjadi ancaman terbesar kelima.

 

6. Fundamentalisme atau Terorisme

Sejumlah warga yang terluka saat dirawat di di Barcelona, Spanyol, (17/8). Kepolisian Spanyol mengonfirmasi telah menewaskan empat orang yang diduga akan melancarkan serangan kedua di Cambrils. (AP Photo/Oriol Duran)

Penganut kepercayaan atau agama yang fanatik dan ketakutan bahwa teroris akan mendapatkan senjata pemusnah massal, menjadi salah satu keprihatinan di antara beberapa pemenang Nobel. Menurut mereka, hal tersebut menjadi salah satu hal yang dapat melenyapkan umat manusia.


Kecerdasan Buatan dan Narkoba

7. Ketidaktahuan dan Distori Kebenaran

Ilustrasi berita hoax.

Bukan merupakan hal yang mengejutkan bagi para ilmuwan jika di  ereka mendeskripsikan bahwa distori kebenaran merupakan ancaman bagi manusia.

Jika hasil penelitian ilmiah diliputi keraguan atau berujuang pada hoax, bagaimana sains dapat mencegah sebuah bencana?

 

8. Kecerdasan Buatan (AI)

Ilustrasi Kecerdasan Buatan, Robot

 

CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, beberapa kali menyebut bahwa kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) menjadi ancaman terbesar bagi manusia.

Namun sebenarnya, kemajuan teknologi telah 'menghantui' manusia bahkan semenjak komputer pertama dibuat.

 

9. Ketidaksetaraan

Demonstran mengenakan topeng Guy Fawkes menggelar aksi

Ketidaksetaraan adalah salah satu pemicu munculnya populisme dan polarisasi politik. Hal tersebut dianggap sejumlah ilmuwan berbahaya.

Pasalnya, populisme menjadi salah satu pemicu yang membuat seseorang bisa bertindak semena-mena terhadap pihak yang tidak mereka sukai.


10. Narkoba

Ilustrasi Narkoba

Salah satu pemenang Nobel mengkhawatirkan bahwa narkoba dengan efek paling kuat dapat menghancurkan masyarakat.

Meski demikian, banyak penerima nobel yang masih optimis tentang keberlangsungan umat manusia. Mereka pun mengatakan, lenyapnya manusia dari Bumi tak akan terjadi dalam waktu dekat.

"Manusia sukses membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik," ujar salah satu penerima pengahargaan.

 

Saksikan video berikut ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya