Liputan6.com, Yangon- Timnas Indonesia U-19 mengawali kiprahnya di Piala AFF U-18 2017 dengan mulus. Garuda Nusantara menang 2-1 atas Myanmar di Thuwunna Stadium, Yangon, Selasa (5/9/2017).
Dengan hasil ini, Timnas Indonesia U-19 kini berada di urutan kedua klasemen sementara Grup B dengan koleksi 3 poin. Sementara di urutan tertatas saat ini ditempati Brunei Darussalam, juga dengan jumlah poin yang sama tapi unggul produktivitas gol dari timnas. Pada pertandingan perdana, Brunei secara mengejutkan sukses menekuk Filipina 3-2.
Baca Juga
Advertisement
Menghadapi tuan rumah, Myanmar, publik Tanah Air sempat dibuat degdegan. Sebab permainan cepat yang diperagakan anak asuh Rabah Benlarbi benar-benar merepotkan barisan pertahanan Indonesia sepanjang babak pertama. Apalagi tuan rumah, Myanmar berhasil memimpin 1-0 lewat gol yang dicetak Myat Kaung Khant pada menit ke-28.
Di babak kedua, Myanmar mulai kehabisan bensin. Permainan cepat yang mereka peragakan sepanjang babak pertama membuat tenaga para pemain The White Angels cepat terkuras. Kesempatan ini pun langsung dimanfaatkan Garuda Nusantara untuk berbalik menekan.
Egy Maulana Vikri tampil sebagai pahlawan. Anak Medan berusia 17 tahun itu berhasil menyamakan kedudukan menit ke-71 memanfaatkan kemelut di depan gawang Myanmar.
Skor imbang 1-1 bertahan hingga injury time. Namun sebelum wasit meniup peluit panjang, Egy Maulana kembali menjebol gawang Myanmar. Tusukan yang dilakukan dari sisi kiri pertahanan Myanmar kembali dikonversi jadi gol sehingga Indonesia berbalik unggul 2-1.
"Kami menang karena permainan tim bukan karena individu saya. Kami sudah pelajari permainan Myanmar, jadi kami punya formula mengatasi mereka," kata Egy merendah.
Tiki-taka Ala Indra
Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri juga bersyukur bisa melewati hadangan Myanmar. Namun pria asal Sumatera Barat itu meminta pasukannya tidak terlena. Sebab, perjalanan di Grup B masih panjang dan akan berhadapan dengan lawan-lawan berikutnya.
"Masih ada kekurangan dalam tim ini, kita akan segera evaluasi," kata Indra.
Indra memang bukan kali ini saja menangani Timnas Indonesia U-19. Empat tahun lalu, Indra merupakan aktor di balik melambungnya nama Evan Dimas dan kawan-kawan. Mereka tergabung dalam skuat Garuda Jaya yang berhasil menjuarai Piala AFF 2013 dan lolos ke babak utama Piala Asia U-23. Sayang, Timnas Indonesia U-19 gagal ke fase knock out.
Tahun ini, Indra tidak banyak mengubah pola permainan pasukannya. Dia masih mengandalkan permainan cepat dari kaki ke kaki dengan skema dasar 4-3-3.
Menghadapi turnamen ini, Indra juga membawa dua pemain yang sebelumnya tampil di SEA Games 2017, Saddil Ramdani dan Asnawi Mangkualam. Saddil bahkan tampil sebagai starter saat Timnas Indonesia U-19 bertemu Myanmar di Thuwunna, Yangon, kemarin.
Permainan khas Indra masih tampak pada Garuda Nusantara. Operan-operan pendek dan variasi serangan yang beragam membuat pergerakan Timnas Indonesia U-19 lebih dinamis.
Bedanya, Timnas Indonesia U-19 belum menemukan sosok pengganti Evan Dimas yang mampu mengatur ritme permaian. Hanya saja, dibanding era terdahulu, dua bek sayap U-19 saat ini, Firza Andika dan Rifad Marasabessy lebih rajin maju membantu serangan.
Enggan Remehkan Filipina
Laga pertama memang sangat krusial bagi setiap tim. Sebab hasilnya bakal mempengaruhi mental para pemain pada laga-laga berikutnya. Kemenangan atas Myanmar setidaknya bakal menjaga semangat Garuda Nusantara saat bertemu Filipina, Kamis (7/9/2017).
Indra juga memahami situasi ini. Pria yang sempat menangani Bali United itu juga tidak ingin menyia-nyiakan pertandingan melawan The Azkals. Sebaliknya, Indra berharap pasukannya mampu memenangkan laga agar langkah ke semifinal lebih mulus lagi.
"Filipina saya rasa punya motivasi untuk bangkit karena mereka dikalahkan Brunei di laga pertama. Kami juga tidak mau meremehkan Filipina," kata Indra, Rabu (6/9/2017).
Pada Piala AFF 2018, Timnas Indonesia bergabung di Grup B bersama Myanmar, Filipina, Vietnam, Brunei Darussalam. Sementara Selandia Baru memilih untuk mengundurkan diri.
Dua tim teratas berhak melaju ke semifinal. Mereka akan bertemu dengan dua tim teratas dari Grup A yang dihuni, Malaysia, Thailand, Singapura, Kamboja, Timor Leste, dan Laos.
Menyisakan tiga pertandingan lagi, Indra memilih berhati-hati dalam mengatur komposisi pemainnya. Meski menginginkan kemenangan dari Filipina, Indra tidak tabu dalam melakukan rotasi pemain. Tentu hal tersebut dilakukan berdasarkan kebutuhan tim. Strategi ini terbilang masuk akal mengingat di laga berikutnya, Indonesia akan bertemu Vietnam.
"Rotasi pemain mungkin akan kami lakukan. Cara kami bermain akan seperti biasanya, tapi akan lebih banyak variasi," kata Indra. "Kami mewaspadai lini depan serta sayap mereka yang cepat. Kami ingin menang agar jalan lolos ke babak semifinal semakin terbuka."
Sementara itu, Filipina juga bertekad untuk menebus kekalahan di laga perdana. The Azkals ingin menjadikan Timnas Indonesia U-19 sebagai tumbal kekalahan mereka atas Brunei.
"Kami membuat sejumlah kesalahan dan itu jadi hadiah kami kepada Brunei," kata Pelatih Filipina, Mariano Suba. "Sekarang kami akan melakukan koresksi saat latihan dan memastikan kami akan lebih baik pada pertandingan-pertandingan berikutnya," ujar Suba.
Hasil dan Klasemen Grup B
Hasil:
Brunei Darussalam Vs Filipina : 3-2
Timnas Indonesia U-19 Vs Myanmar: 2-1
Klasemen:
Grup B
1. Brunei 1 1 0 0 3-2 3
2. Indonesia 1 1 0 0 2-1 3
3. Vietnam 0 0 0 0 0-0 0
4. Myanmar 1 0 0 1 1-2 0
5. Filipina 1 0 0 1 2-3 0
Advertisement