Bareskrim Bidik Kasus Penipuan Calon Jemaah Umrah Azizi Travel

Kasus First Travel menjadi pemicu Polri untuk menindak perusahaan biro jasa lainnya yang melakukan tindak pidana.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 06 Sep 2017, 23:33 WIB
Menurut Aserrizal, saat ini terdata sekitar 2.000 calon jemaah belum diberangkatkan ke Tanah Suci sejak Oktober 2016. (Liputan6.com/Ika Defianti)

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri kembali menemukan adanya kasus dugaan penipuan terhadap para calon jamaah umrah yang dilakukan perusahaan biro jasa perjalanan umrah.

Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Ari Dono Sukmanto mengatakan perusahaan biro jasa lain yang tengah diusut penyidik adalah PT Azizi Tour and Travel.

"Travel Azizi," kata Ari di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2017).

Ari tak memungkiri kasus penipuan PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel menjadi pemicu penyidik untuk menindak perusahaan biro jasa lainnya yang melakukan tindak pidana.

"Ya bisa dibilang gitu. Mungkin nanti akan bermunculan setelah polisi bisa menemukan konsep penegakan hukumnya," ucap Kabareskrim Polri Ari Dono.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

 

Laporan Agen

Sebelumnya Para agen dan jemaah PT Azizi Kencana Wisata atau Azizi Travel mendatangi Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, untuk memberikan laporan ulang kasusnya. Seorang agen dari Sumatera Barat, Aserrizal berharap Bareskrim dapat membuka crisis center atau posko pengaduan seperti kasus First Travel.

Menurut Aserrizal, saat ini terdata sekitar 2.000 calon jemaah belum diberangkatkan ke Tanah Suci sejak Oktober 2016.

"Kemarin kita sudah melapor ulang dan sudah bertemu Kabareskrim. Insyaallah masalah ini segera mungkin dan secepat penyelesaian seperti kasus First Travel," ucap Aserrizal di Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Selasa 29 Agustus 2017.

Menurut Aserrizal jumlah itu akan terus bertambah, sebab agen perjalanan umrah ini juga memiliki kantor cabang di beberapa kota seperti Jakarta, Bekasi, dan Pontianak.

Aserrizal menjelaskan 2.000 calon jemaah tersebut hanya data dari staf di Kota Medan, Sumatera Utara.

Tak hanya itu, Aserrizal menyatakan, hampir semua agen kehilangan kontak dan komunikasi dengan Direktur Utama Azizi Travel Nasla Lubis. Terakhir berkomunikasi Desember 2016.

"Sampai sekarang kalau komunikasi harus lewat staf keuangannya di Medan, dan kantor sudah tutup, di Jakarta juga tutup," ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya