RI-Singapura Kerja Sama Kembangkan SDM dan Kewirausahaan

Kerja sama ini juga untuk mendukung pengembangan industri 4.0

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 07 Sep 2017, 18:42 WIB
Institut Teknologi Bandung, Yayasan Upaya Indonesia Damai, United In Diversity dan Singapore University of Technology and Design kerja sama di bidang pengembangan SDM

 

Liputan6.com, Jakarta Indonesia dan Singapura menjajaki kerja sama di bidang peningkatan sumber daya manusia bidang inovasi dan kewirausahaan. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Institute Teknologi Bandung (ITB) dan Yayasan Upaya Indonesia Damai, United In Diversity (UID) dan Singapore University of Technology and Design (SUTD)

Kerjasama ini diharapkan memberi kontribusi positif terhadap implementasi konsep Industri 4.0 yang tengah dikembangkan Pemerintah Indonesia dalam memacu pertumbuhan industri manufaktur nasional.

Penandatanganan MoU tersebut merupakan salah satu dari sejumlah MoU yang ditandatangani lembaga pemerintah dan nonpemerintah kedua negara dalam rangka peringatan 50 Tahun Hubungan Indonesia-Singapura dan pertemuan bilateral Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri Lee Shien Loong di Singapura pada 7 September 2017.

Penandatangan MoU antara lembaga pemerintah disaksikan langsung oleh kedua kepala negara. Sementera MoU antara ITB, SUTD dan UID ditandangani oleh Pimpinan SUTD Mr. Lee Tzu Yang, Rektor ITB  Prof. Kadarsah Suryadi, dan Presiden Yayasan Upaya Indonesia Damai, United in Diversity Foundation (UID) Profesor Mari Elka Pangestu.

Presiden Yayasan UID, Mari Pangestu menambahkan, di masa depan kewirausahaan (entrepreneurship) dan inovasi harusnya menjadi prioritas dalam pengembangan ekonomi, termasuk untuk UKM agar mereka dapat melakukan transformasi melalui pengunaan teknologi dan merubah model bisnis mereka. Teknologi dan inovasi adalah jawaban agar pengembangan sektor ekonomi menjadi lebih inklusif atau terbuka bagi masyarakat luas.  

“Kita berharap bahwa kerjasama UID dengan ITB dan SUTD bisa menjadi percontohan untuk mencapai tujuan tersebut.” kata Mari dalam keterangannya, Kamis (7/9/2017).

MoU ini diharapkan bisa mempercepat realisasi rencana aksi visi Industri 4.0 yang telah dan tengah di kembangkan pemerintah dan berbagai kalangan. Kerjasama ini juga diharapkan akan menumbuhkan kegiatan kewirausahaan yang dibangun berdasarkan sejumlah inisiatif yang sudah berjalan, serta rencana pusat kewirausahaan dan technopark di Jakarta, Kura Kura Bali dan berbagai lokasi lain.

“Kolaborasi yang akan dilakukan akan membangun berbagai program yang sudah dan sedang dikembangkan oleh SUTD berkolaborasi dengan berbagai mitra, antara lain MIT.  Apa lagi kita bisa banyak belajar dari ekosistem kewirausahaan (entrepreneurship ecosystem) MIT maupun pengalaman Singapura, ” kata President  SUTD Thomas Magnanti.

Bentuk kerjasama antara SUTD, ITB dan Yayasan UID  kolaborasi antara SUTD-ITB yaitu pertukaran mahasiswa, pengajar dan penelitian, dan program pasca sarjana, termasuk untuk beasiswa bagi pasca lulusans S-3 (post-doctoral research fellows). Sedangkan antara SUTD-UID terkait program magang di perusahaan. Secara bersama-sama ketiga pihak juga sepakat melakukan kolaborasi kewirausahaan di bidang teknologi dan untuk proyek yang berbasis inovasi.

Program aksi nasional Industri 4.0 telah mengidentifikasi berbagai bidang prioritas antara lain: infrastruktur industri, kolaborasi penelitian, fasilitasi UKM dan penciptaan lapangan pekerjaan baru maupun peningkatan ketrampilan tenaga kerja.

“Dalam sektor prioritas itu juga termasuk smart manufacturing, piranti lunak industri, manufaktur yang ramah lingkungan dan berbasis teknologi/inovasi, dan jenis jasa-jasa baru seperti desain.  Semua sektor ini juga menjadi prioritas ITB, sehingga kita berharap banyak hal positif dari kolaborasi dengan pendekatan multi disiplin yang diterapkan oleh SUTD.  Apa lagi kurikulum STUD diciptakan dengan kerjasama dengan Massuchusetts Institute of Technology atau MIT,”  kata Rektor ITB  Prof. Kadarsah Suryadi.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya