Liputan6.com, Moskow: Pembantaian petugas Polandia Katyn pada Perang Dunia II dilakukan atas perintah langsung dari pemimpin Soviet Joseph Stalin. Hal ini diungkapkan parlemen Rusia, Jumat (26/11). Materi yang diumumkan, telah bertahun-tahun disimpan dalam arsip, serta klasifikasinya tidak hanya menunjukkan skala besar atas tragedi mengerikan ini. Namun, hal itu juga menunjukkan bahwa kejahatan tersebut dilakukan atas perintah langsung dari Stalin dan pemimpin Soviet lainnya.
Pembantaian sekitar 20.000 petugas Polandia dan warga terkemuka di Rusia barat oleh polisi rahasia Soviet pada 1940 silam, memperburuk hubungan antara kedua negara. Propaganda Soviet menyebabkan tanggung jawab atas insiden ini sebagai kekejaman kolektif yang juga dikenal sebagai tragedi Katyn untuk penjahat Nazi. Teori ini telah lama tetap menjadi subjek rahasia, menjadi perdebatan sengit di antara publik Soviet. Hal itu menimbulkan kemarahan, kebencian, dan ketidakpercayaan di antara orang Polandia.
Andrzej Halicki, kepala komite urusan luar negeri parlemen Polandia, menyatakan, pernyataan yang dikeluarkan Rusia ini sebagai terobosan terbaru. "Saya senang bahwa proses rekonsiliasi dan kebenaran berlangsung," katanya. Andrzej menambahkan, "Ini adalah tindakan pertama membuktikan hubungan Rusia dan Polandia didasari ketulusan."
Presiden Dmitry Medvedev akan berkunjung ke Polandia pada awal Desember mendatang untuk memperbaiki hubungan bilateral kedua negara ini. (Xinhua/Vin)
Pembantaian sekitar 20.000 petugas Polandia dan warga terkemuka di Rusia barat oleh polisi rahasia Soviet pada 1940 silam, memperburuk hubungan antara kedua negara. Propaganda Soviet menyebabkan tanggung jawab atas insiden ini sebagai kekejaman kolektif yang juga dikenal sebagai tragedi Katyn untuk penjahat Nazi. Teori ini telah lama tetap menjadi subjek rahasia, menjadi perdebatan sengit di antara publik Soviet. Hal itu menimbulkan kemarahan, kebencian, dan ketidakpercayaan di antara orang Polandia.
Andrzej Halicki, kepala komite urusan luar negeri parlemen Polandia, menyatakan, pernyataan yang dikeluarkan Rusia ini sebagai terobosan terbaru. "Saya senang bahwa proses rekonsiliasi dan kebenaran berlangsung," katanya. Andrzej menambahkan, "Ini adalah tindakan pertama membuktikan hubungan Rusia dan Polandia didasari ketulusan."
Presiden Dmitry Medvedev akan berkunjung ke Polandia pada awal Desember mendatang untuk memperbaiki hubungan bilateral kedua negara ini. (Xinhua/Vin)
