Liputan6.com, Jakarta - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi optimistis langkahnya menuju bakal calon gubernur Jawa Barat 2018 bakal didukung oleh Partai Golkar. Dia pun enggan berandai-andai adanya kemungkinan perubahan kebijakan partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Saya selalu optimistis, kan tidak boleh mengadai-andai saya bukan pengkhayal. Saya pekerja," tegas dia usai mengisi kuliah umum Universitas Nadhlatul Ulama Indonesia di Auditorium Gedung Pegadaian, Jalan Kramat, Jakarta Pusat, Kamis (6/9/2017).
Advertisement
Menyinggung isu apakah dia akan 'loncat' ke partai lain bila kelak Golkar batal mengajukan namanya sebagai calon Jabar 1, Dedi Mulyadi pun berpendapat seorang melakukan hal terkait tentu punya alasan tersendiri.
"Loncat partai itu kan memiliki alasan. Misalnya ada faktor-faktor alasannya tidak bisa dijelaskan pada publik. Kita juga harus hormati," jelas Dedi.
Karenanya, lanjut dia, bila ada kader terindikasi demikian, partai harus bisa merangkul dan memberi ruang nyaman.
"Maka kita secara bersama-sama (buat) di Partai Golkar ini nyaman. Ruang organisasi semakin dibuka, komunikasi politik semakin dibangun," ujar Dedi Mulyadi.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Golkar Masih Survei
Sebelumnya, Ketua Bidang Pemenangan Pilkada DPP Partai Golkar Yahya Zaini mengatakan, partainya masih terus melakukan survei untuk melihat siapa yang tepat menjadi pasangan Dedi di Pilkada Jabar nanti.
"Kami terus melakukan survei," kata Yahya Zaini di Purwakarta, Jumat, 1 September 2017.
Untuk rekomendasi, Yahya Zaini mengakui itu sudah jelas. Yakni bakal calon gubernur pada Pilgub Jabar nanti adalah Dedi Mulyadi. Selanjutnya akan dicari pendampingnya.
Dedi Mulyadi sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat diberi keleluasaan untuk mencari pendampingnya pada Pilgub Jabar nanti, serta diminta terus menjalin komunikasi antarpartai.