Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan telah mengumpulkan penerimaan dari bea dan cukai sebesar Rp 92,64 triliun sepanjang Januari-Agustus 2017. Terjadi penurunan setoran cukai dari etil alkohol dan minuman mengandung etil alkohol (MMEA), serta kontraksi pada pendapatan cukai lainnya sepanjang delapan bulan ini.
Dari data DJBC Kemenkeu, Jakarta, Jumat (8/9/2017), realisasi penerimaan bea cukai hingga akhir Agustus ini sebesar Rp 92,64 triliun, baru mencapai 48,98 persen dari target yang dipatok Rp 189,14 triliun sampai dengan akhir tahun ini.
Advertisement
Namun, dibanding capaian Januari-Agustus 2016 yang sebesar Rp 88,62 triliun, realisasi setoran bea cukai Rp 92,64 triliun itu tumbuh 4,53 persen.
Jika dirinci, pendapatan bea cukai pada delapan bulan ini, berasal dari bea masuk Rp 22 triliun atau naik 7,41 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 20,48 triliun. Target keseluruhan Rp 33,28 triliun di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017.
Dari bea keluar terkumpul Rp 2,26 triliun atau naik signifikan 20,76 persen dari realisasi sebelumnya Rpp 1,87 triliun. Capaian itu 83,54 persen dari target yang dipatok Rp 2,7 triliun di 2017.
Sementara untuk penerimaan dari cukai sebesar Rp 68,39 triliun atau naik tipis 3,19 persen dari realisasi Rp 66,28 triliun di periode Januari-Agustus tahun lalu. Perolehan pada 8 bulan tahun ini baru 44,65 persen dari target Rp 153,17 triliun di APBN-P 2017.
Dari cukai hasil tembakau atau rokok, setoran yang terkumpul Rp 65,55 triliun atau naik dari sebelumnya Rp 63,11 triliun. Target keseluruhan Rp 147,49 triliun. Penerimaan cukai dari etil alkohol dan minuman mengandung etil alkohol masing-masing sebesar Rp 95,21 miliar, dan Rp 2,93 triliun.
Turun 14,42 persen dan 2,02 persen dari realisasi sebelumnya yang masing-masing Rp 111,25 miliar dan Rp 2,99 triliun. Sementara target di APBN-P 2017 masing-masing diketok sebesar Rp 147,99 miliar dan Rp 5,53 triliun.
Sedangkan setoran dari cukai lainnya terkontraksi minus Rp 184,87 miliar hingga Agustus ini. Padahal di periode yang sama sebelumnya, penerimaan dari cukai lainnya positif sebesar Rp 60,94 persen.