Pria Taiwan Bertunangan dengan Jasad Kekasih di Hari Pemakaman

Ruang pemakaman yang terletak di kota Changgua itu dihiasi dengan balon berwarna-warni ditambah dekorsi ruang berwarna merah muda.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 08 Sep 2017, 13:00 WIB
Tsai memutuskan untuk bertunangan dengan kekasihnya yang diketahui sudah meninggal dunia (capture)

Liputan6.com, Taipei - Kisah mengharukan datang dari Taiwan. Seorang pria berusia 30 tahun memutuskan untuk bertunangan dengan kekasihnya yang diketahui sudah meninggal dunia.

Cerita romantis sekaligus tragis ini banyak menggugah perasaan banyak orang. Pasalnya, sang pria masih dapat menunjukkan kecintaannya meski maut yang memisahkan.

Dikutip dari laman Straits Times, Jumat (8/9/2017), pria tersebut diketahui bernama Tsai. Ruang upacara pemakaman yang semula terkesan haru, seketika disulap beda.

Tsai menghiasi ruangan tersebut layaknya seperti tempat dilangsungkannya upacara pertunangan. Ruang pemakaman yang terletak di kota Changgua itu dihiasi dengan balon berwarna-warni ditambah dekorasi ruang berwarna merah muda.

Tak lama setelah tamu undangan berkumpul, acara pertunangan pun segera dimulai. Terlihat Tsai yang memasangkan cincin ke jemari tunangannya.

Chen, kekasih dari Tsai tewas setelah terlibat dalam kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada 26 Agustus 2017 saat hendak pulang kerja.

Wanita yang berusia 23 tahun yang bekerja sebagai perawat di klinik gigi tengah hamil lima bulan buah cinta dari Tsai, tak dapat diselamatkan nyawanya karena mengalami luka parah saat dibawa ke rumah sakit.

Dari laporan media lokal, keduanya sudah berpacaran selama lima tahun. Foto pra-pernikahan pun sudah mereka persiapkan.

"Saat hari kejadian, saya menelepon Chen untuk menanyakan keberadaannya. Tetapi panggilan saya sama sekali tak diangkat. Untuk itu saya pergi untuk mencarinya, ternyata itu sia-sia," ujar Tsai.

Tak lama setelah ia mencari sang kekasih, tiba-tiba teleponnya berdering. Bukan telepon dari Chen, melainkan pihak rumah sakit.

Meski sudah meninggal, rencana pertunangan yang semula telah mereka jadwalkan tetap berlangsung. Tsai ingin memenuhi janjinya untuk setia kepada Chen. Untuk itu, sebuah pesta kecil yang haru biru terselenggara guna mengikat janji setia mereka.

 


Menikah dengan Kekasih yang Sudah Meninggal

Lain di Taiwan, lain pula dengan Thailand. Nam Thipparat adalah seorang wanita yang ingin memenuhi janji setia kepada kekasihnya.

Dalam acara pernikahan yang sakral tersebut, wanita ini justru mengundang air mata para undangan karena tunangannya, Fiat sudad meninggal dunia.

Dikutip dari laman Mirror, Fiat meninggal beberapa hari sebelum hari pernikahannya. Tanpa gejala apapun, dia diduga mengalami serangan jantung.

Bukannya membatalkan pernikahan, Nam malah tetap akan melanjutkan acara pernikahannya.

Walaupun dengan riasan dan baju pengantin seadanya, dia pun menikahi jasad kekasihnya, Fiat di pemakaman Distrik Phanom Sarakham.

"Saya selalu bermimpi akan pernikahan. Kami berpegangan tangan, saya mencintaimu," katanya.

Air mata pelayat pun jatuh. Semuanya berdoa agar Fiat bisa beristirahat dengan tenang. Dan tanpa ragu, Nam memposting semua foto pernikahannya ke jejaring sosial Facebook dan menuai kontroversi.

"Ini adalah cara saya membayar kebaikannya. Saya yakin, suatu hari kita akan bersama-sama selamanya. Saya mencintainya sepenuh hati dan hari ini, saya tahu dia akan menyukainya," ucap Nam.

Meski pernikahan ini cukup menyentuh para pelayat dan netizen, namun menurut pemerintah setempat, menikah dengan orang yang sudah meninggal bagaimanapun tidak sah secara hukum.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya