Liputan6.com, Madya Pradesh - Seorang anak laki-laki India berusia 11 tahun ini terlihat lebih tua dari teman sebaya. Kondisi fisiknya seperti seorang kakek atau pensiunan.
Seperti dikutip dari Daily Mail yang mengutip The Sun, Jumat (8/9/2017), Shreyash Barmate ternyata menderita kondisi genetik langka yang menyebabkan tubuhnya berkembang delapan kali lebih cepat dari biasanya.
Advertisement
Bocah yang tinggal di Madhya Pradesh itu memiliki kerutan dan botak karena progeria -- yang menyerang kurang dari 150 anak di dunia. Kondisi yang tak dapat disembuhkan itu seringkali membatasi para penderitanya dari kehidupan normal, karena anggota tubuhnya yang jauh lebih lemah daripada teman sebaya.
Penyakit langka itu, Progeria telah menginspirasi novel karya F Scott Fitzgerald dan film yang dibintangi Brad Pitt, The Curious Case of Benjamin Button -- di mana karakter tersebut lahir sebagai orang tua.
Meski kondisi fisiknya tak sekuat teman sebayanya, bocah yang senang bernyanyi itu menolak bersikap lemah dan tetap berpikir positif tentang masa depan. Meski begitu, ia diperkirakan akan meninggal dalam kurun waktu 2 tahun.
"Aku bermain instrumen, bernyanyi dan mengendarai sepeda serta mengemudikan mobil. Juga berenang," ucap Shreyash yang dilaporkan The Sun.
"Aku tahu memiliki kondisi yang disebut progeria, tapi saat ini baik-baik saja. Kondisi itu sama sekali bukan penghalang, tak memengaruhi impianku menjadi seorang penyanyi."
"Aku ingin menjadi penyanyi saat dewasa nanti, dan menjadi terkenal. Aku memainkan alat musik lebih baik daripada yang lainnya. Aku sangat senang."
Sang ayah, Shreyash Arvind Barmate yang seorang pegawai pemerintah, membenarkan bahwa putranya sama sekali tak terpengaruh oleh kondisi penyakit yang dideritanya. Sementara dokter keluarga mengatakan bahwa anak laki-laki itu adalah 'salah satu penyanyi paling hebat yang pernah ada'.
Shreyash yang memiliki saudara kembar dalam kondisi normal, beruntung ia tak menjadi korban bullying dari orang asing, karena penampilannya yang tidak biasa.
Progeria
Progeria juga dikenal sebagai sindrom progeria Hutchinson-Gilford (HGPS) disebabkan oleh satu kesalahan pada gen yang menyebabkannya membuat protein abnormal.
Ketika sel menggunakan protein - disebut progerin - mereka memecah lebih mudah.
Progerin terbentuk di banyak sel anak-anak dengan progeria, menyebabkan mereka menua lebih cepat.
Menurut literatur medis, pasien progeria biasanya meninggal karena serangan jantung atau stroke pada usia rata-rata 13.
Kasus baru ini mengemuka setelah MailOnline memberitakan 'Benjamin Button' -- penderita progeria tertua -- pada bulan April lalu.
Sebelumnya, Rupesh Kumar dari Hanumanganj, India, juga tercatat sebagai penderita progeria dengan usia tertua yang masih hidup. Pria 21 tahun itu memiliki berat sekitar 19 kg.
Penampilannya yang sudah tua akibat progeria, menimbulkan kegemparan sehingga orangtuanya bahkan meminta sejumlah uang untuk menjualnya ke sirkus.
Advertisement