Perjuangan Dukung Timnas U-19: Jadi Penyusup hingga Tahan Jeritan

Timnas Indonesia U-19 kembali menang saat bertemu Filipina pada babak penyisihan Grup B Piala AFF U-18.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Sep 2017, 13:50 WIB
Pemain Timnas U-19 Indonesia (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Yangon- Stadion Thuwunna, Yangon, tidak seramai sebelumnya. Kursi-kursi tampak lengang ketika Timnas Indonesia U-19 bertemu Filipina pada lanjutan Piala AFF U-18, Kamis (7/9/2017).

Kondisi ini berbeda ketika Garuda Nusantara berhadapan dengan tuan rumah, Myanmar dua hari sebelumnya. Penonton yang didominasi suporter tuan rumah masih memadati tribun.  

Ardiansyah dan Rochani dua dari segelintir penonton yang menyaksikan pertandingan Timnas Indonesia U-19 melawan Filipina. Namun, perjuangan mereka tidak sia-sia, sebab tim kesayangannya, Garuda Nusantara tampil menghibur dan menang telak 9-0 atas Filipina. 

Ini merupakan kemenangan kedua yang disaksikan Ardiansyah dan Rochani selama mengikuti perjalanan Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-18, 2017. Sebelumnya, mereka juga hadir di Thuwunna saat timnas menang dramatis 2-1 atas Myanmar, Selasa (5/9/2017).

Menurut Ardiansyah, suporter Indonesia sebenarnya jauh lebih banyak saat Timnas Indonesia U-19 melawan Myanmar. Namun karena membaur dengan suporter tuan rumah, keberadaannya jadi sulit terdeteksi. Mereka terpaksa menyusup di antara barisan pendukung Myanmar karena belum ada koordinasi bagi suporter Timnas Indonesia. 

"Kami berada di antara suporter Myanmar. Saya datang bersama beberapa teman," kata Ardiansyah yang ditemui Bola.com seusai duel Filipina vs Indonesia, Kamis (7/9/2017).

Ardiansyah menjelaskan, ratusan warga Indonesia yang berdomisili Yangon sebenarnya sempat berkumpul di KBRI di Yangon saat Hari Raya Iduladha, Jumat (1/9/2017). Dalam momen seperti itu, biasanya WNI menerima arahan-arahan atau informasi terbaru dari KBRI.

"Tapi, ketika itu belum ada informasi soal pertandingan Timnas Indonesia U-19 (di Piala AFF U-18 2017). Mungkin PSSI sedang sibuk karena setelah SEA Games 2017, ada uji coba Timnas Indonesia senior melawan Fiji. Apalagi ada korban meninggal pada uji coba itu sehingga belum sempat berkabar dengan KBRI di Yangon," tutur Ardiansyah. 

(Laporan wartawan Bola.com, Aning Jati, langsung dari Myanmar)

 

 

 

 


Cari Aman

Suporter Myanmar saat hendak menyaksikan timnya bertanding melawan Indonesia di SEA Games 2013 (Liputan6.com/Marco)

Lantaran berangkat sendiri-sendiri tanpa melalui koordinasi, membaur dengan pendukung Myanmar jadi cara "aman" untuk tetap bisa menyaksikan Tim Garuda Nusantara secara langsung. Agar tidak memancing perhatian, mereka pun terpaksa menahan diri untuk tidak keceplosan bersorak-sorai saat Indonesia mencetak gol atau sekadar menghasilkan peluang.

"Timnas Indonesia menang dramatis saat melawan Myanmar. Setelah berada di luar stadion, kami baru meluapkan kegembiraan," kata Rochani menimpali.

Ardiansyah dan Rochani menjelaskan koordinasi untuk nonton bareng kemungkinan baru dilakukan setelah Indonesia memastikan tiket ke semifinal. Namun lantaran sudah bertemu tim tuan rumah, Ardiansyah dan Rochani bisa lebih bebas dalam memberi dukungan pada Timnas Indonesia U-19 pada pertandingan-pertandingan selanjutnya.

"Pengalaman baru untuk seru-seruan," ujar Rochani, karyawan swasta yang sudah dua tahun menetap di bekas ibu kota Myanmar ini.

Keduanya dengan kompak memastikan, lebih banyak WNI di Yangon yang akan memberikan dukungan saat Timnas Indonesia U-19 lolos ke semifinal atau bahkan laga final.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya