Liputan6.com, Jakarta Menurut jurnal Human Reproduction Update, nyeri haid melanda 95 persen wanita, terutama pada hari pertama haid. Salah satu cara mengatasinya yaitu dengan melakukan akupunktur.
Simak Pula
Advertisement
Nyeri haid atau dismenore diklasifikasikan menjadi dua jenis. Pertama, dismenore primer, yaitu nyeri haid yang timbul tanpa diketahui penyebabnya. Kedua, dismenore sekunder, kondisi nyeri haid yang terjadi sebagai akibat dari kelainan yang didiagnosis, seperti endometriosis atau fibroid uterus.
Mengutip laman Medical News Today, Jumat (8/9/2017), sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa intensitas dan durasi nyeri pada saat haid dapat ditekan hingga 50 persen dengan tindakan akupunktur.
Sebuah studi baru yang dipimpin oleh periset Australia, menguji keefektifan perawatan akupunktur dalam mengurangi nyeri haid. Penelitian ini dilakukan oleh Dr. Mike Armor, dari National Institute of Complementary Medicine (NICM) di Western Sydney University Australia, dan rekan-rekannya dari Departemen Obstetri dan Ginekologi di Universitas Auckland.
Peneliti melakukan riset terhadap 74 wanita berusia antara 18 dan 45 tahun. Mereka seringkali mengalami dismenore primer namun tidak mengalami dismenore sekunder. Para wanita dibagi secara acak menjadi empat kelompok, dua kelompok meliputi wanita dengan nyeri parah dan dua kelompok lagi dengan nyeri ringan.
Sebagian wanita diberi perawatan akupunktur manual dengan jarum sementara sisanya mendapat akupunktur yang terhubung ke perangkat yang mentransmisikan impuls listrik ke tubuh.
Peserta dalam kelompok frekuensi tinggi menerima tiga perawatan akupunktur selama 1 minggu, sebelum dimulainya periode menstruasi mereka. Sementara itu, wanita dalam kelompok dengan frekuensi rendah, menerima tiga perawatan setiap 7 sampai 10 hari, di antara periode menstruasi mereka.
Semua peserta diberikan 12 perawatan akupunktur selama tiga siklus menstruasi. Mereka juga menjalani perawatan selama 48 jam pertama pada saat menstruasi.
Hasilnya, ditemukan bahwa wanita yang menjalani akupunktur lebih sering mengalami perbaikan yang lebih signifikan pada intensitas nyeri dan gejala terkait, serta kualitas hidup secara keseluruhan.
"Percobaan pragmatis akupunktur telah menunjukkan penurunan intensitas nyeri dan peningkatan kualitas hidup pada wanita dengan periode nyeri," kata Dr. Armor.
Saksikan video menarik tersebut:
Akupunktur manual lebih efektif untuk atasi haid
Semua peserta yang terlibat dalam penelitian ini diminta untuk menyimpan catatan harian yang memberikan rincian tentang perkembangan gejala menstruasi.
Para periset mendapatkan hasil bahwa lebih dari setengah wanita yang menjalani akupunktur manual mengalami penurunan periode nyeri dan gejala terkait hingga 50 persen.
Ini membuat akupunktur manual secara signifikan lebih efektif dalam mengobati nyeri periode daripada electroacupuncture, secara keseluruhan.
Selain itu, semua perawatan yang diberikan selama penelitian sesuai dengan aturan yang mengandalkan data yang dikumpulkan dari survei ahli akupunktur khusus dari Australia dan Selandia Baru.
Perlakuan tersebut didasarkan pada praktik pengobatan tradisional Tiongkok dan juga sistem Zang Fu, yang mengidentifikasi setiap organ dan cara mereka berhubungan satu sama lain.
Temuan Dr. Armor dan rekan-rekannya ini mengarah pada pengobatan baru bagi wanita yang ingin meminimalkan dampak dismenore pada saat haid.
Advertisement