Pertama di Dunia, Tulang Kering Pria Ini Hasil Cetakan Printer 3D

Dalam operasi selama 14 jam, tulang dari cetak 3D dipasangkan ke pria Brisbane, Australia ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Sep 2017, 06:48 WIB
Cetak 3D tulang. (ABC News: Sophie Meixner)

Liputan6.com, Queensland - Reuben Lichter, pria Brisbane berusia 26 tahun ini menjadi yang pertama di dunia sebagai pemilik tibia atau tulang kering tiruan 3D yang ditransplantasikan ke kakinya. Berkat itu, ia pun diperkirakan segera bisa bermain-main dengan sang anak.

Operasi tersebut dilakukan di Princess Alexandra Hospital (PAH) dengan menggunakan cetakan 3D. Proses tersebut sudah dilakukan lima kali dalam enam bulan terakhir.

Operasi terkahir memakan waktu hingga 14 jam.

Menteri Kesehatan Australia, Cameron Dick mengatakan operasi tersebut menjadi langkah yang signifikan.

"Ini di luar batas dari apa yang mungkin dilakukan dengan operasi rekonstruktif di dunia, dan ini adalah yang pertama di dunia untuk negara bagian Queensland," katan Cameron seperti dikutip dari ABC Australia Plus, Sabtu (9/9/2017).

Reuben memiliki infeksi tulang, yang menyebabkan sebagian tulang keringnya, yakni sepanjang 36 sentimeter keropos. Biasanya, satu-satunya pilihan adalah dengan amputasi di atas lutut.

Reuben Lichter, pria yang menerima tulang dari cetak 3D. (ABC News/Lexy Hamilton-Smith)


Tapi tim ahli bedah ortopedi dan plastik yang dipimpin oleh Dr Michael Wagels di PAH, telah memberinya kaki baru dan harapan baru.

Menkes Cameron mengatakan Reuben dan istrinya memiliki bayi yang masih berusia dua hari, sebelum ia dirawat di rumah sakit.

"Jadi ia adalah ayah muda dengan anak pertamanya, yang sekarang memiliki harapan untuk bisa berlari bersama anak-anaknya. Tentunya ini menjadi hal yang menakjubkan," katanya.

"Sebelumnya ia merasakan banyak rasa kesakitan karena tulang kering yang mengeropos dan sekarang sudah berhenti rasa sakitnya."

"Ia sangat positif soal hal ini dan ahli bedah juga positif tentang masa depannya, tapi masih akan menjalani proses pemantauan setiap bulannya, selama mungkin 18 bulan sampai kami mengetahui hasil operasi sepenuhnya."

 

 


Model Cetak 3D Singapura

Model cetak 3D yang digunakan diproduksi di Singapura. Dengan dibalut dalam jaringan biologis yang kemudian dibentuk menjadi tulang baru.

Menkes Cameron mengatakan tulang cetakan ini untuk menyokong jaringan biologisnya.

"Kemudian secara efektif akan menumbuhkan tulang baru di kakinya dan ini jadi yang pertama kalinya dilakukan," katanya.

"Kita belum sepenuhnya selesai, masih banyak pemulihan yang harus dilalui. Tapi Reuben sangat positif, ia sangat senang rasa sakitnya hilang dan infeksinya sekarang sudah hilang sehingga bisa hidup bahagia di masa depan."

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya