Toyota Kembali Sabet Penghargaan Gara-Gara Ini

Fortune, majalah bisnis kenamaan, untuk kedua kalinya secara berturut-turut kembali memasukkan Toyota ke dalam Change the World List.

oleh Rio Apinino diperbarui 09 Sep 2017, 14:43 WIB
Toyota Australia memboyong tiga unit Toyota Mirai. Ini mereka lakukan untuk mempromosikan dan mempelajari kendaraan nol emisi ini.

Liputan6.com, New York - Fortune, majalah bisnis kenamaan, untuk kedua kalinya secara berturut-turut kembali memasukkan Toyota ke dalam Change the World List. Mereka berada di posisi kedelapan, satu-satunya perusahaan otomotif yang berada di posisi 10 besar.

Menurut laman resmi mereka, dilihat Jumat (8/9/2017), Change the World List adalah perusahaan yang menggunakan motif profit untuk memecahkan banyak masalah sosial atau lingkungan.

Khusus untuk Toyota, masalah sosial yang dimaksud adalah emisi gas karbon. Sementara, kontribusi mereka adalah menciptakan kendaraan nirpolusi melalui Mirai, mobil fuel cell yang pertama kali diluncurkan pada November 2014 yang kini telah terjual ribuan unit.

"Toyota bangga diakui Fortune, sekali lagi, sebagai agen perubahan," terang Lim Lentz, CEO Toyota North America, mengomentari keberhasilan mereka masuk lagi ke daftar. "Kendaraan sel bahan bakar hidrogen Mirai memimpin ke perubahan positif dan hari esok yang lebih berkelanjutan," tambahnya.

Ini adalah capaian yang menarik, sebab biasanya perusahaan yang pada tahun sebelumnya telah masuk ke dalam daftar, jarang dipertimbangkan untuk tahun selanjutnya berturut-turut.

Kehadiran Toyota Mirai memang sukses menyita perhatian publik. Pasalnya, di tengah isu lingkungan, mobil ini menjadi solusi untuk mengalihkan penggunaan bahan bakar minyak ke alternatif.

Toyota Mirai hadir sebagai sedan empat pintu dengan lekuk bodi yang agresif dan elegan. Mobil anti-BBM ini dikemas dengan mesin setara 3,1 kW/l yang mampu memproduksi tenaga 152 Tk.

Dikatakan, Toyota Mirai diklaim mampu dibawa berkendara sejauh 650 km dengan mengonsumsi 122,4 liter hidrogen yang terbagi di dua tangki yang berada di depan dan belakang.

Saksikan Juga Video Pilihan Berikut Ini:


Ingin ditiru BMW

Tentu keberhasilan Mirai membuat kompetitornya juga ingin melakukan hal yang sama. Salah satunya adalah BMW, asal Jerman.

CEO BMW, Harald Krueger, April lalu mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk meluncurkan mobil hidrogen fuel-cell, seperti Mirai dalam lima tahun ke depan, atau pada 2021.

Dilaporkan BMW Blog, awalnya mobil ramah lingkungan ini hanya akan diproduksi dalam volume yang sedikit. Baru pada 2025 akan dibuat massal. Ia menyebut, mobil ini akan "(bisa menempuh) jarak jauh dan modelnya lebih banyak".

Krueger tidak menjabarkan lebih jauh soal strateginya ini. Misalnya, apakah mobil ini benar-benar baru atau merupakan varian dari model yang sudah eksis. Namun, tampaknya mobil ini dibangun dari mobil konsep yang mereka buat pada 2015 lalu.

Sedikit mengenai cara kerja hidrogen fuel-cell, secara sederhana dibagi ke dalam tiga tahap. Pertama, hidrogen dari tangki dan oksiden dari udara dialirkan ke komponen bernama fuel-cell stack. Di sini, terjadi reaksi kimia yang menghasilkan listrik. Listrik inilah yang kemudian disalurkan ke motor, dan motor pada akhirnya akan menggerakkan roda.

Tidak ada gas buang jika menggunakan teknologi ini. Yang ada hanyalah tetesan air yang muncul bersamaan dengan listrik di fuel-cell stack.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya