Liputan6.com, Bangkok - Seorang mahasiswi Universitas Indonesia terpilih sebagai salah satu dari lima pemenang Association of Southeast Asian Nations Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR) Youth Debate ke-4 yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand pada 4-6 September 2017.
Acara itu didukung oleh Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) dan Departemen Luar Negeri AS. Debat yang diikuti oleh kaum muda itu merupakan acara perayaan hari jadi ke-40 hubungan AS - ASEAN.
Baca Juga
Advertisement
Sekitar 40 mahasiswa universitas dari 10 negara anggota ASEAN yang menjadi peserta bertukar pandangan tentang berbagai isu hak asasi manusia di Asia Tenggara, seperti hak-hak perempuan, pertumbuhan ekonomi, hak-hak warga ASEAN untuk bekerja di semua negara anggota, perlindungan lingkungan, dan pembentukan Pengadilan Hak Asasi Manusia ASEAN.
"Hak asasi manusia adalah isu krusial yang perlu lebih sering didiskusikan, terutama oleh kaum muda," demikian kata Catherine.
"Youth Debate AICHR merupakan kesempatan bagi saya untuk belajar dan berdiskusi mengenai berbagai pemikiran dan perspektif tentang isu hak asasi manusia di ASEAN dengan kaum muda dari kawasan Asia Tenggara," tambah mahasiswi UI itu.
Menurut Seree Nonthasoot, Perwakilan Thailand untuk AICHR, perhelatan itu --selain sebagai bentuk perayaan HUT ASEAN ke 50-- merupakan ajang para pemuda untuk berdebat tentang berbagai isu hak asasi manusia yang paling mendesak saat ini.
HAM merupakan aspek integral dari komunitas ASEAN. Melalui AICHR, ASEAN mempromosikan pembangunan dan keadilan sosial serta perwujudan sepenuhnya martabat manusia dan pencapaian kualitas hidup yang lebih tinggi bagi masyarakat Asia Tenggara, selaras seperti yang tercantum dalam Deklarasi HAM ASEAN.
"Para mahasiswa ini adalah bagian dari komunitas pemimpin muda secara keseluruhan yang memberikan inspirasi kepada semua warga ASEAN untuk berpikir lebih kritis tentang masalah hak asasi manusia di kawasan ini," jelas Duta Besar Daniel Shields, Pelaksana Tugas Duta Besar AS untuk ASEAN yang memberikan sambutan saat acara penganugerahan Youth Debate.
"Amerika Serikat gembira dapat mendukung kegiatan debat ini, dan kami yakin bahwa kegiatan ini akan berkontribusi membangun ASEAN yang lebih kokoh," tambahnya.
Amerika Serikat bermitra dengan ASEAN untuk mendukung integrasi ekonomi, memperluas kerja sama maritim, membina pemimpin yang baru muncul, mempromosikan peluang bagi perempuan dan mengatasi tantangan lintas negara.
Melalui kerjasama antara USAID dengan ASEAN, Amerika Serikat membantu mengatasi akar penyebab kemiskinan dan ketidakstabilan serta membantu meletakkan landasan bagi kemakmuran dan keamanan. Amerika Serikat dan ASEAN merayakan 40 tahun kemitraan pada tahun 2017, menandai kerja sama yang lebih dalam di bawah Kemitraan Strategis AS-ASEAN.
Saksikan video pilihan berikut ini