Liputan6.com, Kupang - Sebagai New Territory Tourism, Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi alam dan budaya yang sangat indah. Beberapa potensi wisata NTT terkenal di mata dunia hingga menjadi incaran investor asing, termasuk investor Tiongkok.
Konsulat Jenderal RRT Denpasar, Hu Yinquan mengungkapkan, Indonesia dan Tiongkok memiliki hubungan dagang yang terus membaik. Tiongkok merupakan salah satu negara mitra yang memiliki investasi besar di Indonesia.
Total investasi Tiongkok dalam berbagai bidang usaha di Indonesia sudah mencapai sekitar 15,6 miliar dolar Amerika. Pada periode Januari sampai Juni 2017, total investasi baru Tiongkok mencapai sekitar 1,955 miliar dolar Amerika atau meningkat 92 persen jika dibandingkan periode sebelumnya pada tahun lalu.
Baca Juga
Advertisement
Dibandingkan daerah lainnya di Indonesia, nilai investasi Tiongkok di tiga wilayah Konjen Denpasar (NTT, NTB dan Bali) sangat kecil, hanya sekitar 3 juta dolar Amerika pada 2016.
"Kita berharap dengan forum ini semakin meningkatkan pemahaman dua belah pihak dalam melihat peluang investasi di tiga wilayah ini khususnya di NTT," ujar Mr. HU dalam kegiatan Forum Investasi Ketiga Wilayah Konjen Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Denpasar di Hotel Aston, Kupang, Rabu, 6 September 2017.
Ketua Asosiasi Pengusaha Tiongkok di Indonesia, Lin Cheng mengapresiasi dukungan dan perhatian dari Gubernur NTT sejak forum tersebut digelar pertama kalinya di Denpasar pada 2014. Untuk itu, ia membawa pengusaha-pengusaha terbaik dalam bidangnya di forum ini, agar mereka
dapat mengenal lebih dekat potensi di daerah ini dan bisa menanamkan
modalnya di NTT.
"Selama ini, para pengusaha Tiongkok lebih banyak bergerak di daerah Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Padahal, NTT punya banyak potensi investasi seperti pariwisata, infrastruktur, energi dan peternakan," ujar Lin Cheng.
Gubernur NTT, Frans Lebu Raya mengatakan, pemerintah Provinsi NTT tengah giat mengembangkan sektor pariwisata. Dirinya tak pernah berhenti mengajak wisatawan domestik dan mancanegara mengunjungi NTT.
Menurut dia, pihaknya sangat senang apabila suatu saat, Konsulat Jenderal (Konjen) Tiongkok Denpasar dapat mengajak masyarakat Tiongkok menyaksikan keindahan NTT.
"Ajaklah warga Tiongkok berkunjung ke NTT. Akan menjadi berita gembira bagi masyarakat NTT, kalau ada pesawat charter yang mengangkut para wisatawan Tiongkok dari kota besar di China langsung menuju ke NTT," imbau Lebu Raya.
Sebagai daerah kepulauan, NTT memiliki luas lautan yang lebih besar dari daratan. Industri perikanan dan kelautan merupakan potensi investasi yang menjanjikan.
"Untuk mengeksplorasi kekayaan laut tersebut, dibutuhkan kapal-kapal penangkap ikan. Karena itu, kami butuh investor yang berminat mendirikan perusahaan pembuatan kapal di sini," kata Lebu Raya.
"Kami juga akan menerima dengan senang hati jika ada investor yang menanamkan modalnya pada usaha galangan kapal. Dengan itu, kapal-kapal penyeberangan yang melayani transportasi antarpulau di NTT tidak perlu menjalankan perawatan di luar NTT," dia menambahkan.
Gubernur juga mengajak para pengusaha untuk berinvestasi di bidang pembangkit listrik dengan sumber daya energi terbarukan. NTT, kata Lebu Raya, memiliki potensi panas bumi yang besar yang tersebar di Pulau Flores, arus laut yang kencang, sumber energi angin serta matahari.
"Saya meminta kepada para bupati/wali kota serta para pimpinan perangkat daerah yang menangani hal ini agar dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif. Berikan pelayanan dengan cepat, murah dan mudah supaya investor tertarik menanamkan modal di NTT," kata Gubernur Lebu Raya.