Liputan6.com, Tel Aviv - Sara Netanyahu, istri dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, kini tengah menghadapi peradilan atas tuduhan menyalahgunakan dana publik. Hal itu dikemukakan oleh Jaksa Agung, Avichai Mandelbilt.
Mandelbilt menerima rekomendasi dakwaan dari polisi, atas nama terdakwa Sara Netanyahu, dan mengajukan tuntutan terhadapnya, demikian menurut sebuah pernyataan dari Kementerian Kehakiman yang diungkapkan pada hari Jumat.
Advertisement
Dikutip dari Independent pada Sabtu (9/9/2017) telah banyak tuduhan kepada Nyonya Netanyahu bahwa ia menggunakan uang yang dialokasikan untuk kediaman resmi perdana menteri digunakan untuk perabotan dan perbaikan rumah pribadi pasangan tersebut.
Ia juga mempekerjakan anggota komite Partai Likud, Avi Fahima sebagai teknisi listrik, meskipun sudah dilarang.
Sara juga diduga membayar perawatan ayahnya yang sudah tua, menggembungkan anggaran pesta makan malam dengan menyewa koki pribadi, dan mengantongi kelebihan 23.000 shekel atau sekitar 4.800 pound sterling dari dana yang diberikan.
Di sisi lain, Sara Netanyahu menolak semua tuduhan tersebut.
Awal pekan ini, Nyonya Netanyahu melakukan tes poligraf menjelang dakwaan atas "inisiatifnya sendiri" untuk "membuktikan versinya tentang segala tuduhan" sebelum jaksa agung membuat keputusannya yang diperkirakan akan disampaikan pada Jumat mendatang.
Detektor kebohongan menemukan bahwa dia menjawab dengan jujur pertanyaan yang berkaitan dengan dugaan penyalahgunaan dana, termasuk menjawab "tidak" pada pertanyaan "Apakah Anda sadar secara melanggar peraturan mengenai memesan makanan dan barang-barang lainnya untuk tempat tinggal perdana menteri?"
Meski demikian, undang-undang Israel tidak mengakui hasil uji kebohongan, meski bisa dijadikan pertimbangan.
Kantor Mandelbilt menerima rekomendasi polisi yang menyatakan bahwa Sara Netanyahu akhrnya bisa didakwa, setelah melewati dua tahun penyelidikan.
Penyelidikan itu dilakukan setelah ada laporan pengawas keuangan negara bagian yang mengatakan ada pengeluaran berlebih untuk sebuah tempat tinggal pribadi milik Sara.
Dalam sebuah posting di halaman Facebook-nya pada hari Jumat Benjamin Netanyahu membela istrinya, menyebut klaim tersebut "tidak masuk akal".
Dakwaan terhadap Sara Netanyahu adalah yang pertama kalinya diajukan secara formal setelah penyelidikan terhadap perdana menteri dan lingkaran dalamnya.
Sara Netanyahu, juga dinyatakan bersalah atas perilaku kasar dan penghinaannya terhadap pekerja di tempat tinggal mereka. Ia juga pernah diminta pengadilan untuk membayar kompensasi atas penganiayaan terhadap pekerja lainnya di rumah dinas.
PM Israel Juga Disorot Terlibat Korupsi
Pada awal Januari 2017, Benjamin Netanyahu, telah diperiksa sebanyak dua kali oleh pihak kepolisian. Hal itu merupakan bagian penyelidikan atas tuduhan korupsi yang menimpanya.
Berdasarkan laporan sejumlah media, Netanyahu diselidiki atas dugaan penerimaan gratifikasi bernilai ribuan dolar dari pengusaha. Sama seperti pemeriksaan sebelumnya, ia konsisten membantah tuduhan tersebut.
Gaya hidup Netanyahu telah lama dikenal kontroversial. Banyak pihak bertanya dari mana ia mendapatkan sumber dana untuk membiayai gaya hidupnya itu.
Pada Juni lalu, saat berkunjung ke New York, pasangan itu menuai kontroversi.
Dana perjalanan mereka--yang dibayarkan oleh para pembayar pajak--mencapai US 541 ribu atau senilai Rp 7,2 miliar. Demikian laporan The Guardian.
Angka itu bocor setelah berbulan-bulan dicoba disembunyikan kantor perdana menteri. Biaya yang dikeluarkan, termasuk dana dandanan rambut dan makeup untuk Netanyahu, menambah daftar "dosa" yang menyulut kontroversi atas kehidupan mewah PM Netanyahu .
Kedatangan Netanyahu ke New York adalah untuk menghadiri sidang umum PBB yang diadakan pada musim gugur lalu. Yang mengagetkan, daftar yang bocor itu memuat rincian pengeluaran yang ia habiskan, antara lain dandanan rambut sang PM.
Khusus untuk "mempercantik" rambut PM Netanyahu itu, yang lewat anggaran negara, ia mengeluarkan uang US$ 1.600 atau sekitar Rp 21 juta.
Selain mempercantik rambutnya, PM Netanyahu menyewa perias wajah yang harganya tak kalah fantastis, yaitu US$ 1.750, atau sekitar Rp 23,4 juta
Advertisement