Liputan6.com, Jakarta - Pelindung kokpit jet darat Formula 1 (F1), Halo, dipastikan digunakan untuk musim balap tahun depan. Bahkan, semua tim telah mendapatkan detail terkait perhitungan berapa beban yang bakal diterima dudukan sasis.
Baca Juga
Advertisement
Namun, seluruh tim F1 masih menunggu bagaimana tes, dan bagaimana beban akan didistribusikan ke seluruh sasis. Sebagai solusi, kemungkinan besar model tes virtual akan dilakukan untuk musim depan, dan masalah yang kompleks muncul ketika Halo dipasang betulan.
Lalu, Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) mendesain metode untuk melakukan tes dengan cara meniru bagaimana Halo bakal mendistribusikan gaya dan tekanan ke sasis dengan beban yang lebih besar dari apa yang bakal diterima Halo betulan.
"Halo sungguhan yang akan kita pakai telah ditentukan. Tetapi sasis tempat untuk peletakan Halo belum dibuat, dan sangatlah menentang membuat sasis dengan ketentuan beban yang dibuat FIA," jelas Andy Green, Direktur Teknis Force India, seperti dikutip Motorsport, Sabtu (9/9/2017).
Untuk menyikapi hal tersebut, beberapa tim telah bekerja sama dengan FIA untuk menyelesaikan isu ini. Tetapi, muncul penundaan yang membuat banyak pihak frustrasi, terlebih bagi tim dengan sumber daya terbatas, dan mengakibatkan banyak desain harus ditunda.
"Halo yang akan kami gunakan tidak sanggup menahan beban seberat itu. Jadi tidak ada gunanya melakukan tes beban pada sasis, karena Halo akan patah terlebih dahulu," pungkas Andy.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tidak Setuju
Sebetulnya tidak semua orang sepakat dengan perangkat tambahan ini. Dua alasan yang kerap digunakan pihak yang kontra adalah pertama, ia tidak estetis, kedua, evakuasi pembalap akan lebih sulit karena praktis jalan keluar memang terhalang oleh perangkat ini.
Ada pula yang menggagas pelindung alternatif dari Halo. Red Bull misalnya, mengusulkan pelindung yang mirip dengan kanopi. Berbeda dengan Ferrari yang bentuknya `membelah` pandangan pembalap, desain Red Bull lebih masuk akal, mirip seperti kaca penghalang angin pada sepeda motor.
Selain Halo, FIA juga sepakat untuk menerapkan aturan baru soal power unit.
Advertisement