Tips Akali Kadar Libido Berbeda pada Suami Istri

Perbedaan besarnya gairah seks atau libido pada pasangan yang sudah menikah bisa menimbulkan permasalahan serius.

oleh Lilin Rosa Santi diperbarui 10 Sep 2017, 19:00 WIB
Perbedaan besarnya gairah seks atau libido pada pasangan yang sudah menikah bisa menimbulkan permasalahan serius.

Liputan6.com, Jakarta Gairah seks setiap orang berbeda. Ada yang beruntung mendapatkan pasangan yang mempunyai libido dengan level ataupun gaya yang sama, namun tidak jarang pasangan yang mememiliki hasrat seksual yang rendah. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Jangan buru-buru salahkan diri Anda.

Berdasarkan penulis buku Intimacy & Desire, Dr. David Schnarc, setiap pasangan memiliki potensi mengalami apa yang disebut hasrat rendah pada pasangan (Low Desire Partner/LDP) dan juga hasrat tinggi pada pasangan (High Desire Partner/HDP).

Hasrat ini tidak melulu merujuk pada kegiatan seksual, namun bisa juga pada hal lain. Seperti bisa saja saat ini Anda mengalami LDP untuk berhubungan intim, dan di saat yang bersamaan pasangan Anda mengalamai LDP untuk membahas pendidikan anak.

Rendahnya gairah seks atau libido sebenarnya bisa terjadi karena banyak hal, seperti perubahan hormon, perubahan kadar gula, depresi, kenaikan berat badan, stres, kelelahan, impoten, bahkan ketakutan pada kehamilan.

Lalu bagaimana Anda mengatasi permasalahan ini? Pahamilah bahwa setiap orang memiliki kadar libido yang berbeda, bahkan pada pasangan yang paling berbahagia sekalipun. Identifikasi dan selesaikan masalahnya.

Bila pada lelaki kesulitan ereksi bisa terjadi karena rasa malu, perempuan tidak selera bercinta karena trauma pengalaman bercninta yang menyakitkan karena lubrikasi yang kurang.

 

 


Beda kadar libido bisa jadi masalah serius

Perbedaan kadar libido atau gairah seks bisa berkembang jadi masalah serius.

Ketidakcocokan dalam gairah seksual bukan masalah sepele karena bisa menyebabkan amarah dan frustasi bagi pasangan yang lain. Menciptakan komunikasi yang baik adalah kunci sukses keluar dari permasalah ini.

Jangan serta merta menuntut pasangan memenuh kebutuhan seksual Anda. Mulailah dengan memberikan kasih sayang yang lebih intens.

Setelah pasangan Anda terlihat memiliki mood yang baik, mulailah mengajaknya duduk bersama. Biarkan pasangan Anda mengeluarkan isi hatinya tanpa interupsi dari Anda. Yang perlu Anda lakukan hanyalah mendengarkan.

Berempati pada permasalahan pasangan dengan mendengarkan, dan menanggapi dengan tulus akan membuat pasangan Anda mampu mengeluarkan semua isi hatinya tanpa perasaan malu. Bila Anda telah mendapakan kepercayaan sehingga pasangan mau membagi permasalahan yang paling intim, Anda sudah hampir sampai pada solusi terakhir.

Yang utama, jangan biarkan pasangan Anda merasa sendirian. Biarkan ia tahu, bahwa Anda ingin terlibat mencari solusi dari permasalahan ini.

Bila memang pasangan Anda sedang dalam siklus LDL, beri ia waktu. Sementara Anda bisa meminta pijatan pada kaki atau hanya sentuhan lembut saja.

Anda tidak perlu marah atau frustasi saat pasangan Anda masih dalam proses LDL. Bila Anda memang menginginkan seks, bermainlah dengan diri Anda sendiri dengan khalayan terindah yang Anda mampu ciptakan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya