Liputan6.com, Palangka Raya - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menargetkan pembangunan kembali tujuh sekolah dasar milik pemerintah yang dibakar pada akhir Juli 2017 tuntas pada Desember 2017. Proses pembangunannya dipastikan tidak menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Hal itu ditegaskan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran pada Minggu malam, 10 September 2017, usai bersilaturahmi dengan tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat di rumah jabatannya.
"Pembangunannya akan menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan dan ditargetkan akan rampung pada Desember 2017," ujarnya.
Baca Juga
Advertisement
Saat ini, Pemprov Kalteng masih menunggu sinyal aparat penegak hukum mengenai proses pemeriksaan di sekolah yang dibakar itu. "Bila Pak Kapolri atau Kapolda mengatakan sudah selesai proses hukumnya dan sekolah itu bisa dibangun, besok pun segera kita bangun," ujarnya.
Pembangunan sekolah yang dibakar itu, kata dia, penting dilakukan agar anak didik bisa kembali belajar dengan tenang. "Ada pengusaha yang siap membantu membantu membangun sekolah yang dibakar itu," ucapnya.
Gubernur menegaskan pihaknya menyerahkan penanganan hukum para tersangka kasus pembakaran sekolah kepada penegak hukum. "Kita percayakan kepada kepolisian jangan kepada media sosial karena nanti akan menimbulkan fitnah dan ketidakpastian. Sebab, ini teror terhadap dunia pendidikan," kata dia.