Liputan6.com, Jakarta Belitung ditetapkan sebagai salah satu dari 10 destinasi prioritas di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa setelah melejitnya film Laskar Pelangi, Belitung menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak digandrungi oleh para traveler, baik dalam maupun luar negeri.
Data yang dihimpum dari Kementerian Pariwisata menunjukan, setelah kemunculan film Laskar Pelangi, kunjungan wisatawan nusantara ke Provinsi Belitung meningkat lebih dari seribu persen pada tahun 2014. Hal tersebut dianggap suatu yang tidak mengherankan bagi Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana.
Advertisement
"Film adalah satu media yang sangat kuat untuk mempromosikan suatu destinasi. Contohnya, sejak film Eat, Pray, and Love, orang beramai-ramai ke Bali. Sekarang, kami menggantikan film dengan media sosial. Yang penting kan dibaca, dihayati orang, semakin sering disebutkan, akan semakin diingat. Orang bahkan lebih mengenal Bumi Laskar Pelangi daripada Belitung Timur atau Belitung Barat," ungkap I Gde Pitana.
Inilah yang kemudian menjadikan Belitung sebagai salah satu dari 10 destinasi prioritas di Indonesia. "Alasan terbesarnya adalah Belitung telah memiliki brand image sebagai Negeri Laskar Pelangi," ungkap I Gde Pitana.
Alasan lainnya adalah Belitung memiliki alam yang luar biasa, harga tanah yang masih terbilang murah, kedekatan Belitung dengan Singapura dan Malaysia, dan kekayaan dalam laut yang masih luar biasa. Selain itu, I Gde Pitana juga menceritakan bahwa Belitung memiliki jenis batu yang banyak digemari masyarakat, karena sejarah 5.000 tahun yang lalu, Belitung pernah menjadi kawasan jatuhnya batu meteor.
Hal yang lebih menarik adalah kekayaan bawah laut yang dimiliki Belitung. Konon menurut cerita, pada zaman dahulu, tidak ada kapal yang berhasil berlabuh di Belitung, semuanya karam di dasar laut.
"Di Bali itu hanya ada satu wisata kapal karam. Hanya satu aja, tapi banyak sekali orang yang ingin melihat. Lah ini, bisa bayangkan nggak semua kapal karam yang ada di Kepulauan Bangka Belitung dan belum terlalu terekspos? Indahnya luar biasa," kata I Gde Pitana menambahkan.